Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di tempat kerja. Namun meskipun bunyi merupakan bagian dari kerja kita, kadang dapat menjadi gangguan, misalnya suara mesin yang melebihi ambang batas pendengaran. Bunyi yang mengganggu ini disebut dengan bising atau kebisingan.
Kualitas bunyi ditentukan oleh dua hal yaitu frekuensi dan intensitas. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut dengan Hertz (Hz), adalah jumlah gelombang-gelombang yang sampai ditelinga setiap detiknya.
Biasanya suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dari berbagai macam frekuensi. Sedangkan intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (dB).
Selanjutnya dengan ukuran intensitas bunyi atau desibel ini dapat ditentukan apakah bunyi itu bising atau tidak. Dari ukuran-ukuran ini dapat diklasifikasikan seberapa jauh bunyi-bunyi disekitar kita dapat diterima atau bising.
Skala Intensitas Kebisingan
--------------------------------------------------------------------------
Skala Intensitas Desibel Batas Dengar Tertinggi
--------------------------------------------------------------------------
Menulikan 120, 110, 100 Halilintar, Meriam,
Mesin Uap
--------------------------------------------------------------------------
Sangat Hiruk 100, 90, 80 Jalan Hiruk Pikuk
Perusahaan Gaduh
pluit
--------------------------------------------------------------------------
Kuat 80, 70, 60 Kantor Gaduh
Jalan Pada Umumnya
Radio
--------------------------------------------------------------------------
Sedang 60, 50, 40 Rumah Gaduh
Percakapan Kuat
Kantor Pada Umumnya
--------------------------------------------------------------------------
Tenang 40, 30, 20 Rumah Tenang
Percakapan Biasa
Kantor Perorangan
--------------------------------------------------------------------------
Sangat Tenang 20, 10, 0 Berisik
Suara Daun Jatuh
Tetesan Air
--------------------------------------------------------------------------
Kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan, antara lain dapat menyebabkan kerusakan pada indra pendengaran sampai pada ketulian. Dari hasil penelitian diperoleh bukti bahwa intensitas bunyi yang dikategorikan bising dan yang mempengaruhi kesehatan pendengaran adalah diatas 60 desibel. Oleh sebab itu, para karyawan yang bekerja dipabrik dengan intensitas bunyi mesin diatas 60 desibel harus dilengkapi dengan alat pelindung telinga, untuk mencegah gangguan pendengaran.
Akibat dari kebisingan ditempat kerja yang lain adalah :
- Kebisingan dapat mengganggu komunikasi yang dapat menyebabkan miscommunication Keatau salah persepsi pada apa yang dikomunikasikan.
- Kebisingan dapat mengakibatkan gangguan konsentrasi pekerja yang berakibat pekerja cenderung berbuat kesalahan dan akhirnya menurunkan produktivitas kerja.
Cara mengatasi kebisingan adalah dengan menempatkan peredam pada sumber getaran, memodifikasi mesin sehingga mengurangi kebisingan (menjadi 20-25 desibel) dan menggunakan pelindung atau penyumbat telinga.
Reference :
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.
Reference :
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.