Pada dasarnya persepsi dapat diasosiasikan dengan pendapat, opini atau sikap (attitude). Persepsi adalah sebagai aspek kognitif dari sikap. Mengingat bahwa persepsi merupakan aspek kognitif dari sikap, maka untuk mengungkap atau mengukur persepsi dapat digunakan instrument pengungkapan sikap. Lebih jauh Mar’at mengemukakan tiga pendekatan untuk mengungkap sikap yaitu wawancara langsung, observasi dan peryataan, untuk mengetahui persepsi seseorang terhadap suatu objek psikologi maka dapat dilihat langsung dengan cara bertanya.
Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada tiga metode cara pengukuran persepsi, yaitu skala Likert, metode Thurstone dan skala Guttman. Skala Likert biasanya menyajikan alternatif jawaban kepada responden dalam lima alternatif. Kendati demikian, dalam kenyataannya dapat dimodifikas menjadi dua atau tiga pilihan. Masing-masing jawaban memiliki bobot nilai tertentu sesuai arah penyataan sikap atau persepsi.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, Hal ini sudah spesifik di jelaskan oleh peneliti kemudian selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian dan dijabarkan melalui dimensi-dimensi menjadi sub variabel, kemudian menjadi indikator yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian ( Iskandar, 2009).
Pernyataan atau pertanyaan tadi kemudian di respon dalam bentuk skala likert, yang diungkapkan melalui kata-kata, misalnya: Sangat setuju, Setuju, Ragu-ragu, dan Tidak setuju.
Sumber :
Sugiyono
(2010), Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.