Analisis Deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Sekalipun penelitian yang dilakukan bersifat inferensial, sajian keadaan subjek dan data penelitian secara deskriptif tetap perlu diketengahkan lebih dahulu sebelum pengujian hipotesis dilakukan.
Apalagi dalam penelitian yang pendekatannya lebih bersifat kualitatif, tentu deskripsi tersebut lebih penting lagi. Penyajian hasil analisis deskriptif biasanya berupa frekuensi dan persentase, tabulasi silang, serta berbagai bentuk grafik dan chart pada data yang bersifat kategorikal, serta berupa statistik-statistik kelompok (antara lain mean dan varians) pada data yang bukan kategorikal.
Penyajian persentase dan proporsi memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai variabel. Oleh karena itu, analisis ini didasarkan pada distribusi frekuensi. Secara visual, penggunaan tabel prekuensi dan grafik sangat membantu memahami keadaan data yang disajikan.
Penyajian persentase dapat dijadikan lebih informatif dengan menyertakan variabel lain ke dalam tabel-silang yang sudah ada sehingga menjadi sebuah tabel tiga-jalan. Penyajian data dengan tabel tiga-jalan memang memberikan informasi yang lebih terperinci mengenai distribusi subjek penelitian, akan tetapi semakin banyak variabel yang diikutsertakan tabulasinya akan semakin kompleks dan pada akhirnya dapat malah menjadikan semakin sulit untuk dibaca dan tafsirkan. Oleh karena itu penyajian tabel frekuensi jarang perlu dilakukan lebih dari tiga-jalan.
Sumber : Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta