Mengobati Demam Dengan Air
Diriwayatkan dalam shahih Bhukari Muslim bahwa Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya demam - atau demam berat - berasal dari uap jahanam, karena itu dinginkanlah dengan air".
Hadist diatas membuat bingung beberapa dokter yang tidak memahaminya. Mereka mengira hadist tersebut bertentangan dengan metode umum perawatan demam. Kami akan menjelaskan hadist tersebut secara rinci, ditinjau dari sudut pemahaman fiih dan argumentasinya.
Jika Rasulullah mengeluarkan suatu pernyataan, konteksnya ada dua macam. Pertama, pernyataan itu bersifat umum,, yakni ditujukan kepada seluruh umat manusia. Kedua, pernyataan itu bersifat khusus, yakni ditujukan kepada umat dan kondisi yang spesifik. Sebagian besar pernyataan Rasulullah adalah jenis pertama. Mengenai jenis kedua, sama dengan pernyataan Rasulullah, "Janganlah kalian menghadap kiblat saat buang air kecil atau buang air besar, jangan pula membelakanginya, tetapi menghadaplah ke Timur atau ke Barat". Pernyataan ini bukanlah ditujukan bagi orang-orang yang bermukim ditimur atau dibarat, juga tidak kepada penduduk Iraq, tetapi ditujukan bagi orang-orang yang bermukim di Madinah dan searah dengan Syam (Suriah). Ini sama dengan sabda Rasulullah, "Apa yang ada diantara Timur dan Barat adalah kiblat".
Dengan analogi ini, kita tahu bahwa apa yang dikatakan Rasulullah itu khusus untuk penduduk Hijaz, karena penduduk diwilayah ini mudah sekali terserang penyakit demam karena sengatan matahari. Jenis penyakit demam ini membutuhkan air dingin, baik untuk diminum atau untuk mandi. Demam menyebabkan suhu tubuh yang berasal dari jantung naik dan menyebar keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah dan energi tubuh. Naiknya suhu tubuh ini mengacaukan fungsi tertentu dari tubuh.
Ada dua kategori demam. Kategori pertama adalah demam simtomatik akibat pembengkakan,, sengatan matahari dan aktivitas yang tak terkontrol. Kategori kedua adalah demam yang disebabkan oleh suatu penyakit yang biasanya bermula pada organ vital kemudian memanaskan seluruh tubuh. Jika sumbernya dari energi jiwa, ia disebut demam sehari (quotidian fever) karena akan hilang dalam sehari dan akan bertahan maksimal tiga hari. Demam yang disebabkan oleh kontaminasi unsur yang berbahaya dinamakan demam ufniyah. Demam seperti ini terbagi menjadi empat jenis ; demam kuning (Yellow Fever), demam hitam (Black Fever), demam Boutonnese, dan demam berdarah. Demam yang besumber dari organ-organ dasar tubuh dinamakan demam hectic.
Demam bisa sangat bermanfaat bagi tubuh melebihi obat. Demam sehari dan demam ufniyah dapat memanaskan dan mematangkan zat-zat yang tak matang tanpa demam. Selain itu, demam membongkar berbagai sumbatan, terutama yang tak dapat ditembus obat pelarut. Demam juga membantu menyembuhkan sebagian besar jenis radang pada mata secara cepat, juga menyembuhkan kelumpuhan otot-otot wajah karena gangguan fatal saraf wajah, hemiplegia, kelumpuhan yang menyerang satu sisi tubuh,, kejang dan beberapa penyakit lain yang diakibatkan oleh kotoran-kotoran berat dalam tubuh.
Sebagian besar dokter merasa lega ketika tubuh pasiennya mengalami demam tinggi karena ini menandakan pasien akan segera sembuh dari penyakitnya. Ini karena dalam beberapa kasus, demam lebih efisien dibandingkan dengan pemberian obat, karena dengan mematangkan zat-zat semacam ini maka obat dapat menyentuhnya dan mengeluarkannya dari tubuh. Dengan demikian, demam dapat mendatangkan penyembuhan.
Jika demikian, maka hadist tersebut berbicara tentang jenis demam simtomatik yang dapat diredakan dengan merendamkan badan ke dalam air dingin atau meminum air dingin. Penderita tidak membutuhkan obat lain sebab jenis demam semacam ini terjadi karena unsur panas yang bersenyawa dengan energi tubuh. Ketika zat dingin masuk, panas yang dihasilkan demam akan hilang tanpa harus membersihkan campuran zat apapun atau tanpa harus menunggu zat ini menjadi matang. Tapi ada kemungkinan hadist ini mencakup jenis demam yang lain.
Seorang dokter ternama Galineus mengakui bahwa air dingin membantu meredakan jenis demam seperti ini. Ia menyatakan dalam artikel kesepuluh dari bukunya, Healing Methods (Kiat Kesembuhan), "Jika seorang muda,, sehat, dan tidak ada pembengkakan dalam tubuhnya mandi di air yang dingin atau berenang di air yang dingin maka ia akan memperoleh manfaat." Ia juga menyatakan bahwa dirinya selalu meresepkan pengobatan ini.
Ar-Razi berkata dalam kitabnya yang berjudul Al-Kabir, "Jika kekuatan tubuh normal, tetapi demam sangat intens dan kematangan (dari zat-zat yang merugikan) tampak jelas, meskipun tidak ada pembengkakan dalam tubuh atau suatu jenis hernia, maka meminum air dingin sangat bermanfaat. Jika penderita bertubuh gemuk, udara panas, dan dia biasa mandi air dingin, maka bolehlah ia melakukannya".
Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa...demam berasal dari uap neraka jahanam diatas mengandung dua aspek :
1. Demam merupakan panas yang diambil dari neraka jahanam agar hamba-hamba Allah menjadikannya sebagai indikasi neraka sehingga dapat mengambil pelajaran. Untuk itu, Allah telah menciptakan alasan dan penyebab timbulnya demam. Demikian pula kesenangan, keggembiraan, kenikmatan dan keringanan hati adalah bagian dari kebahagiaan surgawi yang Allah tampakkan di dunia sebagai pelajaran dan indikasi keberadaan surga. Allah membolehkan perasaan-perasaan seperti itu karena alasan-alasan yang perlu.
2. Hadist tersebut menyamakan panasnya demam dengan gejolak panas api neraka yang hebat, agar hati dan pikiran kita dapat membayangkan dahsyatnya siksaan dan panas neraka.
Al-Hamasyi berkata :
"Kalaulah aku mendapatkan gejolak cinta berkobar di hati, aku akan mendinginkan diri dengan sumber air desaku. Jika aku dapat memadamkan panas diri dengan air sungaiku, siapa yang akan menyalakan api diatas tumbukan sampah berdebu".
Air yang dimaksud dalam sabda Beliau "Dinginkanlah demam dengan air" adalah semua jenis air, dan inilah pendapat yang benar. Pendapat lain menyatakan bahwa air dalam hadist tersebut adalah air Zamzam
Abu Nu`aim dan yang lainnya berkata,"Jika salah seorang diantara kalian menderita demam, siramilah ia dengan air dingin selama tiga malam berturut-turut sebelum fajar".
Jika Nabi terserang demam, beliau juga biasa minta air dingin kemudian menuangkannya di atas kepalaNya.
Diriwayatkan dalam kitab Sunan, Abu Hurairah berkata, "Demam disebutkan dihadapan Rasulullah dan seorang lelaki mengutuknya. Kemudian Rasulullah bersabda,"Janganlah mengutuk demam karena sesungguhnya demam menghapuskan dosa-dosa sebagaimana api menghilangkan karat besi".
Abu Hurairah berkata, "Tidak ada penyakit yang menimpaku yang lebih aku sukai selain demam. Karena demam merasuki setiap organ tubuhku, dan Allah menganugerahi setiap organ dengan pahala yang setimpal".
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab Jami`-nya berkata, "Apabila seorang diantara kalian terserang demam, sedangkan demam itu adalah percikan api neraka, hendaknya ia memadamkan demam dengan air dingin atau berendam di sungai yang mengalir. Sebaiknya ia mandi sesudah fajar, sebelum terbit matahari. Hendaknya ia mengucapkan :"Dengan nama-Mu ya Allah, sembuhkanlah penyakit hamba-Mu ini, dan luruskanlah petunjuk Rasul-Mu".
Lalu berendam sebanyak tiga kali selama tiga hati berturut-turut. Kalau belum sembuh ulangi hingga lima hari, kalau belum sembuh juga hingga tujuh hari. Umumnya tidak pernah lebih dari tujuh hari, dengan izin Allah.
Sebab penggunaan air dingin untuk meredakan demam pada musim panas di wilayah-wilayah berudara panas sangat bermanfaat. Lebih baik lagi jika air itu jauh dari terpaan sinar matahari menjelang fajar (pada kondisi terdinginnya). Lagi pula, sebelum fajar tubuh manusia berada pada kondisi terkuatnya karena habis tidur, relaksasinya memadai, dan polusi udara masih rendah. Kekuatan tubuh akan menambah kekuatan otot - dalam hal ini air - untuk meredakan demam yang tidak diakibatkan tumor ganas, zat-zat, atau kondisi-kondisi yang dapat merusak tubuh. Karena, atas ijin-Nya, Allah akan meredakan panas demam.
Sumber :
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, 2008, Praktek Kedokteran Nabi, Penerjemah : Abu Firly, Hikam Pustaka, Yogyakarta.