Penyebab Tawuran Antar Pelajar Ditulis Oleh : Isnaeni Nurrahmawati Triono (Pringsewu, Lampung)
Apakah Anda pernah mendengar tentang insiden casess antara SMA 6 dan SMA 70 tahun terakhir? Dalam hal ini, sebagai konsekuensinya beberapa siswa SMA 6 yang meninggal, ini tentang perkelahian.
Menurut kamus bahasa Indonesia (2008) "Tawuran dapat diartikan sebagai meliputi banyak perkelahian." Jadi, jika kita menggambarkan garis antara besarnya perjuangan banyak orang yang pelakunya adalah tugas manusia yang sedang dipelajari, Ini sangat ironis orang-orang yang belajar untuk melakukan pertarungan.
Ini juga hampir mirip dengan menurut Mansoer (dikutip dalam solikah 1999) "perkelahian siswa atau perkelahian yang sering disebut sebagai massa yang perilaku kekerasan antara kelompok siswa laki-laki yang bertujuan kelempok siswa dari sekolah lain. "Dari sini kita akan membahas penyebab dan dampak dari tawuran.
Penyebab pertama tawuran, faktor keluarga. Seperti adanya pola asuh otoriter, di mana orangtua penuh dengan tindak kekerasan terhadap resiko anak-anak. Dan kemudian adanya kekerasan antar-orangtua, misalnya: orang tua kurang harmonis, sering bertengkar dan kekerasan.
Penyebab kedua tawuran adalah faktor lingkungan. Seperti keberadaan lingkungan sempit dan kotor, anggota lingkungan berperilaku buruk, misalnya pengguna narkoba, subtances adiktif, pemerasan, pemukulan, dan tindakan kekerasan lainnya. Dan kemudian lingkungan perkotaan (tempat tinggal) kekerasan yang hampir setiap hari, sepanjang waktu ditonton oleh remaja, seperti: kesan buser, adegan, dan paroli.
Penyebab ketiga tawuran adalah faktor manusia, sifat dan kepribadian satu dengan manusia lain berbeda dan unik. Ini memiliki potensi untuk membuat konflik. Ini tiga peristiwa penyebab tawuran, dengan banyak yang terlibat ada faktor keluarga, faktor kemudian PL dan faktor manusia terakhir dan sekarang, mari kita lihat tentang hasil dari penyebab ini. Sebuah hasil dari perkelahian yang terluka karena terkena batu dilemparkan oleh musuh atau memukul salah satu sabuk musuh.
Pada kesimpulannya tawuran adalah, faktor lingkungan seperti keberadaan lingkungan sempit dan kotor, anggota lingkungan berperilaku buruk, misalnya pengguna narkoba, subtances adiktif, pemerasan, pemukulan, dan tindakan kekerasan lainnya. Dan kemudian lingkungan perkotaan (tempat tinggal) kekerasan yang hampir setiap hari, sepanjang waktu ditonton oleh remaja, seperti: buser dan patroli.
Saya memprediksi jika pemerintah mengabaikan untuk memecahkan atau mengurangi ini agar kejadian ini untuk tidak membuat negara kita makin merosot terutama untuk pendidikan kita.
Sumber :
www. dmaulidyani.blogspot.com
www.tempo.com
www.daimabadi.blogdetik.com