Bintang Kecilku Inspirasi Negeriku, Ditulis Oleh : Isnaeni Nurrahmawati Triono (Pringsewu, Lampung)
Banyak hal yang dapat menginspirasi dunia pendidikan saat ini pada umumnya seperti: Sinar, Bondan Pattipi, Fitri Muyanti adalah bintang-bintang kecil hebat, berprestasi, dan berbakat tidak hanya itu mereka inilah jiwa berkarakter yang patut kita teladani umumnya bagi bangsa ini.
Bagaimana tidak sebut saja Sinar namanya seorang bocah dari Sulawesi Selatan yang berusia 6 tahun kisah perjuangan seorang gadis cilik yang berjuang sendirian merawat ibunya yang lumpuh, dengan keterbatasan tenaga yang tersisa, karena mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan karena sosok Sinar yang luar biasa ini sampai dibuatkan film yang berjudul “Jangan Menangis Sinar”.
Ini mengingatkan kita kembali pada pasal 9 (1), UU 23/2002 dikatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Ini berarti pemerintah seharusnya lebih dapat bisa menaungi dan melindungi hak-hak mereka terutama dalam bidang pendidikan mereka, karena secara tidak langsung mereka telah memberikan karakter-karakter yang baik dan potensi-potensi yang luar biasa yang dapat menginspirasi kita semua tentunya, jadi masa depan mereka untuk jadi insan cendekia yang unggul dibidang iptek terjamin dengan baik.
Dan kemudian disusul fitri si pemotong getah yang sempat melawan gangguan syarafnya demi masa depannya yang akhirnya dia kini menjadi guru, dan tak kalah mengispirasi kita juga dengan sosok yang menjadi bintang inspirasi anak negeri kali ini yaitu, BondanPattipi.
Nama lengkapnya Bondan Pattipi, teman-temannya biasa memanggilnya Bondan. Bondan kira-kira berusia sebelas tahun, postur tubuhnya atletis dan berisi. Bondan adalah seorang mono, sebutan yang lazim dipakai oleh masyarakat Fakfak untuk seorang tuna wicara.
Namanya tidak tercatat di dalam buku absen kelas mana pun di SD YPK Siboru. Bondan sering muncul di sekolah terutama ketika sebelum bel masuk, jam istirahat dan jam pulang sekolah. Kadang ia mengintip dari pintu. Pasti jika dia tinggal di kota besar sudah disekolahkan di SLB oleh orang tuanya.
Sedangkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang No.20 Tahun 2003) pasal 32 menyebutkan bahwa “Pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
” Miris sekali jika sampai masa depan bondan tak terjamin bahkan harus dengan cara “mengintip dari pintu kelas ” Kasus diatas adalah kasus yang cukup dapat membuat terenyuh hati kita semua. Bagaimana tidak, bukankah negeri kita negeri demokrasi bahkan tujuan pendidikan nasional pun disebutkan bahwa pendidikan seharusnya dapat ”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dan sepertinya “mencerdaskan kehidupan bangsa” hanyalah kontekstual semata tanpa implementasi yang nyata, nyatanya teladan-teladan kecil yang menginspirasi tidak lebih diperhatikan.
Dan sekian dari banyaknya bintang-bintang yang paling dapat menginspirasi kita dengan sikap baik mereka, ini sangat menginspirasi negeri kita pada umumnya terkhusus bagi para agen- agen perubahan negeri ini, hal tersebut bisa dijadikn motivasi terbesar untuk mencapai tujuan para generasi-generasi bangsa yang berada dalam ranah pendidikan.
Dari tiga sosok bintang kecil diatas dapat disimpulkan bahwa semangat dalam bertindak untuk apa yang mereka cita-citakan itu sungguh membuahkan hasil yang tak akan sia-sia karna pembangunan karakter mereka sudah cukup jelas dapat menjadi teladan dan inspirasi untuk kita semua. Tapi sungguh miris ketika masa depan mereka masih diambang bayang-bayang semata karna mereka mempunyai banyak keterbatasan dan mempunyai latar belakang yang berbeda yang seharusnya bukanlah menjadi halangan bagi mereka untuk mengenyam pendidikan wajib belajar ini, karena kegigihan mereka dalam menghadapi cobaan hidupnya luar biasa.
Maka inilah calon-calon guru masa depan, calon pemimpin negeri ini, calon agen perubahan negeri karna dalam diri merekalah bibit unggul serta aset berharga negeri indonesia yang seharusnya memang dapat diberdayakan, patut diteladani dan tentu menginspirasi.
Dan kisah ini sekaligus menginspirasi saya sebagai calon guru, dan semoga juga dapat menginspirasi anak-anak bangsa indonesia saat ini. Agar tujuan pendidikan nasional ’’mencerdaskan kehidupan bangsa’’ kelak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang cita-citakan negeri tercinta ini.