Sudah Layakkah Upah Pekerja ditulis oleh Nur Fajrina Abidah
Upah itu sendiri yaitu hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja terhadap pekerja yang telah ditetapkan menurut suatu perjanjian kerja.
Pentingnya imbalan sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap imbalan yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari karyawan itu sendiri.
Kita ambil saja contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu buruh. Bagi pekerja yang bekerja di sektor swasta seperti buruh, mereka tidak mendapatkan gaji sesuai UMR (Upah Minimum Regional). Pekerjaan yang mereka kerjakan tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan.Tentu imbalan mereka jauh dari kata layak bila dibandingkan dengan tenaga yang mereka keluarkan. Namun dipandangan para buruh, imbalan tersebut sudah memberikan kepuasan tersendiri.
Yang terpenting menurut mereka yaitu bekerja untuk memenuhi kebutuhan untuk saat itu juga, misalnya kebutuhan untuk makan.
Beda dengan pekerja yang bekerja di instansi pemerintah. Upah mereka sudah pasti terjamin. Imbalan atau upah yang didapat pun tidak hanya cukup untuk kebutuhan primer saja, kebutuhan sekunder mereka pun dapat terpenuhi. Dan tenaga yang dikeluarkan juga tidak banyak. Namun hal ini sangatlah wajar.
Mengingat pendidikan yang tinggi telah ditempuh oleh pekerja dari instansi pemerintah. Menurut saya pribadi, seharusnya pemerintah memperhatikan pekerja dari sektor swasta maupun negeri dengan cara, pemerintah memberikan lapangan pekerjaan yang luas dan menempatkannya sesuai pada porsinya masing-masing.
Begitu juga dengan imbalnnya. Imbalan/upah harus diberikan sesuai dengan kemampuan bekerja mereka. Apabila pemerintah itu adil dan memiliki perhatian yang lebih kepada generasi penerus bangsa tentunya bangsa ini akan memperoleh generasi yang berkualitas. Secara otomatis penghidupannya akan lebih layak, dan bangsa Indonesia, terutama pemerintah tidak terlalu berat untuk memimpin rakyat-rakyatnya. Karena dari awal pemerintah sudah menjalankan program imbalan yang layak bagi pekerja yang berkualitas. (IB/82).