Apa yang terjadi dengan mu Vita...?
Tidak ada apa-apa...!
Kenapa kau gelisah sekali ketika ku bicara dengan sahabatmu Tyan...?
Kau tau nggak sich kalo Tyan itu juga menyukaimu, kenapa tadi kau berbicara selembut itu kepadanya, coba liat senyumnya membalas ucapanmu...!
Bukankah dia itu sahabatmu, tidak bolehkah kuucap yang baik-baik untuknya...?
Nggak boleeeeh...! Kau itu milikku, semua kelembutan ucapan dan senyumanmu itu hanya untukku...!
Iya...iya...maaf...oh ya kok kau tau Tyan menyukaiku...!
Sejak dulu Tyan emang menyukaimu, dia utarakan semuanya kepadaku.
Ketika kudengar ceritanya, aku hanya diam karena aku juga menyukaimu sama dengan perasaan Tyan, aku tidak bisa menolakmu hanya demi Tyan sahabatku, ketika kamu datang kepadaku sebenarnya aku bimbang antara memilihmu atau memilih menjaga perasaan Tyan. Perasaanku kepadamu terlalu besar sehingga jalan memilihmu bagiku yang terbaik. Kau harus tau kalo aku ini mudah cemburu, karena aku ingin memilikimu seutuhnya...!
Aku juga sudah tau, setaon yang lalu Tyan mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku tidak bisa menerimanya karena aku tidak bisa mencintai orang lain selain Vita sahabatnya sendiri, setelah kujelaskan diapun mengerti dan mengikhlaskan diriku untuk dirimu.
Vita...Rasa cemburumu itu adalah perhiasan indahmu, jagalah agar tetap indah dan tidak melukai ikatan cinta kita, cemburumu adalah tanda cintamu, dan besarnya cintaku adalah gadai untuk cemburumu itu, aku hanya milikmu, dan dirimu adalah milikku...!