Pengertian dan Akibat Nepotisme ditulis oleh : Fathur Rozaq Taufiqur Rahman
Di era modern ini banyak sekali hal-hal yang berbau dengan pilih-pilih. Tetapi bukannya pilih-pilih suatu barang, melainkan pilih-pilih jabatan, pekerjaan, kehidupan, dan lain-lain.
Jika seseorang mempunyai keluarga, teman dekat ataupun sahabat yang baik, pasti dia akan membantu saudara atau temannya yang sedang kesusahan. Tetapi, biasanya membantu tidak dengan cara yang adil ataupun profesional. Namun disalah gunakan. Contohnya nepotisme.
Nepotisme adalah suatu perilaku yang mementingkan masalah pribadi atau keluarga dari pada masalah umum. Yang dimaksud juga dalam mementingkan masalah pribadi atau keluarga yaitu lebih mengutamakan kerabat dekat atau saudara dari pada orang lain untuk menguntungkan diri sendiri atau orang dekat yang memanfaatkan keadaan atau jabatan yang dijalani tersebut.
Jika kita lihat dari istilah nepotisme diatas, perilaku tersebut memang tidak adil atau tidak profesional dan patut diberi sanksi.
Contoh salah satu masalah nepotisme adalah, seorang anak yang ingin memasuki perguruan tinggi terfavorit. Tetapi dia tidak mampu dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Akhirnya dia gagal dan tidak lolos seleksi. Kemudian tiba-tiba dia meminta bantuan ibunya yang kebetulan menjadi dosen di perguruan tinggi tersebut untuk meluluskan dia. Akhirnya pun dia lulus seleksi dan dia dapat masuk di perguruan tinggi yang dia inginkan.
Inilah suatu nepotisme yang sangat tidak adil dan mementinkan dirinya sendiri. Nepotisme juga mempunyai dampak buruk bagi kehidupan. Adapun akibat-akibat dari nepotisme yaitu seseorang tersebut pasti akan dikucilkan karena semua orang tahu kalau dia tidak profesional dalam melaksanakan tugas yang dia jabati. Dia juga akan diturunkan jabatannya dan sulit dipercaya kembali dengan orang lain. Nama baik dirinya pasti juga akan tercemar.
Oleh karena itu, kita usahakan agar tidak terjadi nepotisme pada diri kita sendiri. Jadi, jika kita melakukan nepotisme, pasti hal tersebut akan menjadi bumerang kepada diri kita sendiri. Dan kita boleh saja bersenang-senang dahulu, bersedih-sedih kemudian.
Memang di Indonesia ini sangat banyak sekali kejadian nepotisme. Tetapi pemerintah tidak tahu apa yang terjadi di negara kita. Karena kurangnya pengawasan yang ketat dari pemerintah. Saya menganggap hal seperti ini sangat disepelekan oleh pemerintah. Dan dampak besarnya pasti negara kita semakin lama akan mengalami kerugian besar dari nepotisme tersebut.(IB/95+).