Apa sich sophaholic itu...?
Sophaholic itu berasal dari kata shop yang artinya toko dan holic yang artinya ketagihan atau kecanduan. Jadi gampangnya istri sophaholic itu adalah seorang istri yang suka atau kecanduan berbelanja.
Apakah istri anda seorang yang suka belanja...?
Sebenarnya tidak masalah kok punya istri sophaholic asalkan penghasilan kita sebagai suami mencukupi dan berlebih. Tapi bagi suami yang mempunyai penghasilan pas-pasan pasti akan pusing tujuh keliling dech memikirkan tingkah laku istrinya.
Sophaholic itu berasal dari kata shop yang artinya toko dan holic yang artinya ketagihan atau kecanduan. Jadi gampangnya istri sophaholic itu adalah seorang istri yang suka atau kecanduan berbelanja.
Apakah istri anda seorang yang suka belanja...?
Sebenarnya tidak masalah kok punya istri sophaholic asalkan penghasilan kita sebagai suami mencukupi dan berlebih. Tapi bagi suami yang mempunyai penghasilan pas-pasan pasti akan pusing tujuh keliling dech memikirkan tingkah laku istrinya.
Tulisan ini bukan curhat lho...? Kebetulan istri saya sich bukan sophaholic...Gimana mau sophaholic kalo penghasilan saya pas-pasan gini. Tau sendiri kan...Pekerjaan saya ini hanya seorang blogger kalo malam dan kalo pagi bekerja sampingan menjadi seorang Dosen PNS yang jujur...he...he...Kalo istri saya sophaholic ya bisa-bisa sikecil nggak bisa minum susu....!
Pada dasarnya tabiat manusia itu bisa disebut sebagai human having yaitu manusia yang mempunyai keinginan untuk memiliki benda-benda. Keinginan-keinginan itu sebenarnya merupakan gangguan psikis yang disebut dengan obsesif kompulsif yaitu sebuah gangguan yang menghantui seseorang untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang dan terus menerus dan gangguan psikis ini akan mengakibatkan perasaan tersiksa jika tidak mampu untuk melaksanakannya. Kalo anak kecil sich biasanya akan mewek...Tapi kalo orang dewasa seperti kita biasanya akan menjadi gelisah dan apabila terus menerus gelisah, yang terjadi bisa saja akan depresi. Banyak kan kasus orang depresi karena keinginannya tidak kesampaian...?
Keinginan yang sudah menjadi holic itu sebenarnya sangat berbahaya, dan bentuknya bisa bermacam-macam, bisa keinginan terhadap benda-benda, terhadap harta, terhadap jabatan dan lain-lain. Jadi tidak aneh apabila orang yang mengidap problem ini bisa saja menggunakan cara yang tidak halal untuk mencapainya, seperti mencuri, korupsi dan sebagainya.
Kembali kepada istri yang mengidap sophaholic, apabila ini dibiarkan maka lama kelamaan akan berdampak yang tidak baik pada kehidupan rumah tangga, karena semua materi akan tersedot habis kehal-hal yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Jika sudah begitu, bagaimana nasib anak-anak kita kelak, bagaimana merencanakan masa depan mereka yang semakin kedepan akan membutuhkan banyak biaya...?
Untuk mengatasi istri yang mengidap sophaholic ada baiknya jika kita ajak pasangan kita untuk duduk bersama membicarakan rencana masa depan. Tidak perlu kita menyinggung kebiasaan belanjanya, karena apabila istri bersifat temperamental maka akan menyinggungnya. Pertanyakan kepada istri kapan berencana untuk membeli kendaraan baru, rumah baru dan lain-lain yang bermanfaat sekaligus untuk investasi, dan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan itu. Ajak juga pasangan kita untuk menghitung pengeluaran masing-masing diri kita, dengan menghitung pengeluaran masing kemungkinan istri akan sungkan jika telah menghabiskan banyak uang untuk belanjaannya. Dalam hal ini, pasangan kita perlu kita ajak untuk berpikir secara rasional, dan tidak perlu menegurnya dengan keras, karena bisa saja istri akan melawan dan akan menimbulkan masalah bukan solusi yang didapatkan. Segalanya harus kita mulai dengan diskusi dengan baik, bukan dengan pertengkaran dan perkelahian. Jika suasana nyaman dan tidak saling egois kemungkinan kebiasaan buruk pada diri kita dan pasangan akan teratasi dan masa depan keluarga akan terencana dengan baik. Cukup sekian dech tips saya kali ini tentang Mengatasi Istri Yang Suka Belanja, udah terdengar suara adzan dhuhur nich, saya mau sholat dulu....Mohon maaf bila salah-salah kata. Terimakasih...Wassalam...!