Teori Clark Hull - Teori belajar adalah teori pragmatik dan eklektik. Teori dengan sifat demikian ini hampir dipastikan tidak lemah mempunyai sifat ektrim. Tidak ada teori belajar yang secara ekstrim memperhatikan aspek peserta didik saja, misalnya teori belajar yang hanya mementingkan aspek pengajar saja, kurikulum saja dan sebagainya.
Titik fokus yang menjadi pusat perhatian suatu teori selalu ada. Ada yang lebih mementingkan proses belajar, ada yang lebih mementingkan sistem informasi yang diolah dalam proses belajar, dan lain-lain. Namun, faktor-faktor lain diluar titik fokus itu juga selalu diperlukan untuk menjelaskan seluruh persoalan belajar yang dibahas. Aliran tingkah laku menekankan pada “hasil” proses belajar mengajar, salah satu penganut aliran tingkah laku ini adalah Clark Hull.
Seperti kedua pakar terdahulu, yaitu Thorndike dan Watson, Clark Hull juga menggunakan variabel stimulus-respon untuk menjelaskan teori-teorinya. Namun, meskipun Clark Hull mendapat julukan yang sama, yaitu pendiri Aliran Tingkah laku Baru (Neo Behaviorist), ada perbedaan dalam beberapa hal prinsipil.
Clark Hull sangat terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Bagi Hull, seperti dalam teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup. Karena itu, dalam teori Hull, kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati posisi sentral. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis ini, meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya.
Teori ini, terutama setelah Skinner memperkenalkan teorinya, ternyata tidak banyak digunakan dalam dunia praktis, meskipun sering digunakan dalam berbagai eksperimen dalam laboratorium.
Sumber Tulisan :
Suciati dan Prasetya Irawan, 2006, Teori Belajar dan Pembelajaran, Buku Acuan, Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.