Penganut aliran tingkah laku yang muncul awal selain Erward L. Thorndike yaitu John Broadus Watson.
Teori Watson
Namun menurut Watson, pelopor lain yang datang setelah Thordike, stimulus dan respon tersebut harus berbentuk tingkah laku yang “dapat diamati” (observable).
Dengan kata lain, Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak peserta didik tidak penting. Semua itu penting, tapi faktor-faktor tersebut tidak dapat menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi atau belum.
Hanya dengan asumsi demikianlah, kata Watson, kita dapat meramalkan perubahan apa yang bakal terjadi pada peserta didik. Hanya dengan demikianlah psikologi dan ilmu tentang belajar dapat disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik.
Kita lihat disini, penganut aliran tingkah laku lebih senang memilih untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak dapat diukur, meskipun mereka tetap mengakui bahwa semua hal itu penting. Teori Watson ini juga disebut sebagai aliran tingkah laku (Behaviorism).
Sumber Tulisan :
Suciati dan Prasetya Irawan, 2006, Teori Belajar dan Pembelajaran, Buku Acuan, Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.