Dalam merumuskan tujuan mata kuliah yang disebut Tujuan Instruksional Umum, dosen perlu mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa pada akhir semester. Tujuan ini dijelaskan kepada mahasiswa berikut relevansinya dengan kebutuhan berbagai dunia kerja yang mungkin menjadi pekerjaan mereka nanti.
Kemampuan dosen dalam merumuskan dan menjelaskan tujuan instruksional secara keseluruhan serta menjelaskannya secara meyakinkan kepada mahasiswa menjadi titik strategis pertama dari penerapan prinsip relevansi dalam pendidikan.
Dalam memilih dan menyajikan perkuliahan, disamping menghimpun dan menyusun bahan-bahan yang relevan dengan tujuan instruksional, dosen juga perlu mengembangkan contoh-contoh dan latihan penerapan konsep, prinsip, dan prosedur yang ada dalam bahan tersebut ke dalam berbagai dunia kerja yang mungkin menjadi pekerjaan mahasiswa setelah lulus nanti. Contoh-contoh dan latihan tersebut akan lebih mantap bila disajikan oleh dosen atau orang lain yang mempunyai pengalaman kerja bidang tersebut. Pemberian contoh-contoh dan latihan tersebut menjadi titik strategis kedua dari penerapan prinsip relevansi.
Agar pelaksanaan pemberian contoh dan latihan ini berlangsung dengan mantap perlu dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut ini :
1. Dosen membawa mahasiswa kedalam tempat / lingkungan kerja dan membahas jenis-jenis tugas yang sedang dikerjakan karyawan / pegawai yang merupakan penerapan dari konsep-konsep yang sedang dipelajari.
2. Dosen mengundang pembicara tamu yang mempunyai profesi dalam bidang pekerjaan yang sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari mahasiswa.
3. Dosen (secara sendiri-sendiri atau melalui pengaturan dari perguruan tingginya) menciptakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencoba melakukan (berpraktek / magang) tugas seperti yang dikerjakan karyawan di lingkungan kerja tersebut. Kesempatan magang ini merupakan titik strategis ketiga dalam prinsip relevansi.
Untuk memperbesar kemungkinan pelaksanaan kesempatan tersebut, dosen perlu mempunyai pekerjaan sampingan (side job) dalam bidang pekerjaan yang relevan dengan mata kuliah yang diajarkannya. Dengan mempunyai pekerjaan sampingan seperti itu dosen akan lebih mantap dalam mengajar karena akan mampu memberikan contoh-contoh apilikasi dari teori yang ada dalam mata kuliahnya ke dalam dunia kerja. Pekerjaan sampingan ini merupakan titik strategis keempat dalam prinsip relevansi.
Proses perkuliahan yang baik harus dilengkapi dengan hal lain, yaitu penilaian terhadap proses dan hasil perkuliahan. Penilaian terhadap proses perkuliahan di samping bertujuan untuk memperbaiki perkuliahan dalam rangka meningkatkan efektifitas perkuliahan, juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mata kuliah tersebut. Mahasiswa yang dilibatkan dalam penilaian proses perkuliahan akan merasa diberi kesempatan untuk ikut memikirkan pengembangan perkuliahan tersebut. Perasaan seperti itu pada gilirannya akan menambah perhatian dan minatnya terhadap mata kuliah dan bidang pekerjaan yang memerlukan penerapan pengetahuan yang dipelajarinya. Oleh karena itu dosen perlu meminta bantuan mahasiswa dalam proses penilaian perkuliahan sebagai responden dan narasumber.
Dalam penilaian hasil perkuliahan, dosen perlu menentukan faktor-faktor yang dinilai dengan mengacu pada tujuan instruksional yang telah disusunnya. Memilih kemampuan mahasiswa yang akan dinilai berdasarkan rumusan tujuan instruksional harus direlevansikan dengan pekerjaan yang mungkin akan dilakukan mahasiswa setelah lulus nanti. Dengan demikian, isi tugas (assignment), isi tes, atau ujian mata kuliah harus pula relevan dengan pekerjaan tersebut. Disinilah letak titik strategis kelima dalam prinsip relevansi bagi dosen.
Salah satu kegiatan dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian. Dalam kaitannya dengan prinsip relevansi, penelitian yang relevan dengan mata kuliah yang diampu serta melibatkan mahasiswanya harus lebih dihargai dan diberi nilai kredit yang lebih besar.
Kegiatan lain yang sangat membantu penerapan konsep relevansi adalah dosen menulis bahan kuliah (paling sedikit mengkompilasi bahan kuliah) secara lengkap dan sistematis sehingga mahasiswa lebih mudah mempelajarinya dan dapat disesuaikan dengan waktu dan tempat yang tersedia baginya.
Sumber Tulisan :
M Zainudin dan Susy Puspitasari, 2006, Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi : Implementasinya Terhadap Tugas dan Peranan Dosen, Buku Acuan Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.