Mikroorganisme Dalam Rongga Mulut
Penyakit karies gigi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu keturunan, ras, jenis kelamin, umur, makanan, unsur kimia, air ludah dan plak (Tarigan, 1990).
Kerusakan gigi sebagian besar diakibatkan oleh dua faktor yaitu makanan, terutama gula dan bakteri. Meski telah diketahui lebih dari delapan jenis bakteri hidup di sekitar mulut, Streptococcus menempati proporsi yang signifikan dari semua mikroflora dalam mulut, yaitu sekitar 45% dari total sampel yang dihitung dari permukaan dorsal lidah, 46% dari mikroflora saliva, 28% dari mikroflora yang ditemukan pada plak gigi dan 29% dari flora sulkus ginggiva (Widiyastuti, 2007). Bakteri ini harus mendapat perhatian khusus karena kemampuannya membentuk plak dari sukrosa melebihi jenis bakteri lainnya serta hubungannya dengan karies gigi (Anonima, 2007).
Mikroorganisme dalam rongga mulut diantaranya adalah :
a. Streptococcus
Streptococcus adalah semuanya gram-positif dan tidak bergerak serta bersifat patogen berbahaya karena banyak infeksi hebat yang disebabkannya dan karena komplikasi yang mungkin terjadi setelah sembuh dari infeksi akut itu. Organisme ini lebih kurang berbentuk bulat yang tumbuh sebagai rantai. Organisme ini membelah hanya pada satu arah, tetapi belahan itu bukannya menjadi masing-masing kokus melainkan masih mempunyai kecenderungan untuk tetap bersama dan membentuk rantai kokus. Panjangnya rantai yang mungkin dapat dilihat ketika mewarnai organisme sampai batas tertentu ini bergantung kepada apakah organisme itu ditumbuhkan pada media dalam proses pembuatan olesan. Rantai terpanjang terlihat pada preparat basah biakan cair (Volk dan Wheeler, 1990).
Streptococcus dikelompokkan menjadi 21 jenis berdasarkan perbedaan karbohidrat dinding sel. Dapat juga dikelompokkan berdasarkan jenis hemolisis enzimatik sel darah merah pada preparat agar darah menjadi hemolisis α yaitu hemolisis tak lengkap dengan pigmen hijau mengelilingi koloni, hemolisis β yaitu terjadi lisis total dan lepasnya hemoglobin darah bening di sekeliling koloni, dan hemolisis γ yaitu tidak ada lisis (Maria Ema Lestari Lamanepa, Hermien Rimbyastuti dan Prasko, 2006).
b. Streptococcus viridans
Streptococcus viridans termasuk didalam kelompok bakteri Streptococcus. Berbentuk lonjong atau bundar, gram (+), terlihat berjajar seperti rantai atau terputus-putus diplokokus. Terutama terdapat pada rongga mulut manusia normal. Bersifat hemolisis α, menimbulkan hemolisis sel darah merah yang berakibat pemudaran warna hijau kecoklatan di sekitar koloni. Pemudaran warna hijau disebabkan oleh pembentukan produk hemoglobin, tereduksi yang tidak diketahui. Streptococcus yang memproduksi hemolitis α juga disebut Streptococcus viridans. Sering menyebabkan endokartitis bakterialis dan sebagai penyebab utama karies. Peka terhadap penisilin.
Sumber tulisan dari Karya Tulis Ilmiah (Penulis : Arfiyati Lukitaningsih, Judul :“Apakah ada perbedaan jumlah bakteri Streptococcus viridans sebelum dan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol?”).