Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Media tanam yang digunakan dapat berupa pecahan genting, pasir, kerikil, kertas atau lainnya yang disiram dengan larutan berisi nutrien yang diperlukan tanaman.
Keuntungan hidroponik antara lain :
1. Tanaman bebas dari hama dan penyakit
2. Dapat dipanen terus-menerus
3. Tanaman tumbuh lebih cepat
4. Pemakaian pupuk lebih hemat
Keberhasilan hidroponik tergantung dari kebersihan media, wadah dan tanaman yang digunakan. Oleh kerena itu, sebelumnya bahan media yang berupa pasir dipanaskan atau direbus sampai suhu 100 derajat celcius, sedangkan pecahan genting dibersihkan terlebih dahulu dalam air sabun yang hangat. Selain itu wadah dan tanaman yang akan digunakan juga harus dicuci bersih agar bebas dari hama dan penyakit.
Dalam hidroponik, kebutuhan zat hara disuplai dengan memberikan larutan nutrisi yang mengandung unsur makro dan mikro. Larutan nutrisi ini dapat dibuat dari campuran berbagai pupuk dengan formula tertentu, sehingga sering disebut larutan pupuk.
1. Larutan utama (unsur makro)
- Kalium fosfat (KH2PO4) : 0,14 Gram/liter
- Kalium nitrat (KNO2) : 0,55 Gram/liter
- Kalsium nitrat (CaNO3) : 0,88 Gram/liter
- Magnesium sulfat (MgSO4) : 0,71 Gram/liter
- Besi sulfat (FeSO4) : 1,02 Gram/liter
Larutan utama ini diberikan setiap hari, kecuali larutan besi diberikan hanya 1 atau 2 kali dalam seminggu.
2. Larutan cadangan (unsur mikro)
- Asam borat (H3BO3) : 2,86 Gram/liter
- Mangan klorida (MnCl2) : 1,81 Gram/liter
- Zink sulfat (ZnSO4) : 0,22 Gram/liter
- Kuprum sulfat (CuSO4) : 0,08 Gram /liter
- Asam molibdat (H2M0O4) : 0,02 Gram/liter
Pemakaian larutan cadangan harus selalu bersama-sama dengan penggunaan larutan utama. Di toko-toko pertanian saat ini telah tersedia larutan pupuk hidroponik. Untuk penggunaannya, ikuti petunjuk pemakaian yang tertera di kemasannya.
Sumber :
Istamar dkk, 2007, IPA BIOLOGI, untuk SMP Kelas IX, Penerbit Erlangga : Jakarta