Orang China atau Etnis Tionghoa pada umumnya menjunjung tinggi Etika Bisnis Tao Chu Kung agar bisnis yang dijalaninya dapat berhasil. Tetapi kadang dalam kenyataannya seringkali dikesampingkan demi keuntungan sesaat.
Berikut ini 16 Prinsip Berbisnis Tao Chu Kung :
1. Rajinlah dan Tekun Berusaha
Faktor terpenting dibalik keberhasilan bisnis adalah berusaha dengan konsisten. Jadilah lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Kata orang, keberuntungan hanya satu persen, selebihnya ditentukan oleh kerja keras. Hadiah yang diperoleh tanpa keringat mudah menyebabkan orang malas berpikir, malas bekerja, dan suka mencari jalan pintas. Orang yang demikian akan dilecehkan dan dihina orang lain, baik secara terselubung atau terang-terangan.
2. Hematlah dalam Pengeluaran
Orang yang mendapat uang dengan susah payah akan sangat berhati-hati membelanjakan uangnya. Milikilah alasan yang kuat setiap kali mengeluarkan uang. Jangan pernah mengeluarkan uang untuk alasan-alasan yang sepele. Keluarkan uang terutama untuk tujuan-tujuan produktif. Kecerobohan dan sifat senang foya-foya hanya akan mengakibatkan perusahaan bangkrut karena salah urus.
3. Ramahlah pada Setiap Orang
Banyak kebiasaan buruk yang tidak saja menggerogoti uang, tetapi juga merusak hubungan baik dengan orang-orang disekitar. Cara paling efektif untuk menghindari kebiasaan buruk adalah tak pernah memulainya. Bahkan jangan pernah memikirkannya.
Bisnis yang didasari oleh ketamakan biasanya tidak berjalan mulus. Fokuskan saja perhatian pada upaya maksimal yang bisa dilakukan dalam bisnis, tanpa mengabaikan bersama. Tidak semua keberhasilan berawal dari keputusan seseorang, betapun hebatnya. Seringkali yang terjadi adalah berkat kebaikan dan perhatian yang ditanamkan dihati orang-orang sekitarnya sehingga berbuah menjadi dukungan mereka yang luar biasa bermanfaat.
4. Jangan Menyia-nyiakan Kesempatan
Tujuan dan manfaat berpikir kritis adalah untuk memastikan bahwa informasi yang kita terima adalah benar, relevan, serta berguna sebelum proses pengambilan keputusan. Tetapi jangan menjadi orang yang lamban karena paranoid. Tetapkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh diabaikan. Berusahalah selalu memanfaatkan kesempatan secepat-cepatnya dengan bijak dan tidak menunda-nunda.
Manfaatkan pula setiap keadaan lingkungan yang menguntungkan, walaupun di luar ketentuan yang berlaku. Bila keadaan lingkungan berubah, rencana dapat disesuaikan dengan apa yang terjadi. Gagasan yang cemerlang biasanya sederhana, penting, mudah diterima, dan selalu mengacu pada tindakan nyata. Kadangkala, penundaan gagasan yang cemerlang membuat anda kehilangan segalanya.
5. Lugaslah dalam Transaksi
Tegas dan jelaslah dalam negosiasi agar semua jadi serba pasti. Sederetan angka dalam transaksi dan pembukuan sesungguhnya bisa menjelaskan sejuta situasi. Pencatatan dan perhitungan yang cermat amatlah penting untuk mengendalikan keuangan.
Siapapun yang mampu membuat detail, dialah yang akan memenangkan persaingan. Siapa yang bersedia memperhatikan hal-hal kecil, dialah yang akan melihat sejuta peluang untuk berhasil. Dengan menghargai hal-hal yang detail itu pula orang dapat melakukan efisiensi dan memaksimalkan akumulasi kekayaannya.
6. Berhati-hatilah dalam Memberi Hutang
Jangan mudah percaya karena data atau kepercayaan umum belum tentu benar. Segala sesuatu ada konsekuensinya. Siapa yang menabur, akan menuai. Namun menabur bibit buruk ditanah yang buruk akan menuai hasil yang buruk pula.
Hal itulah yang mungkin terjadi kalau kita berani memberi hutang. Walau demikian siapa yang bermurah hati akan memperoleh berkat yang melimpah. Logikanya memang uang akan berkurang, namun kenyataannya tetap akan diganjar oleh hal-hal lain yang mungkin sulit diukur dengan uang. Bukanlah alam mempunyai hukum keseimbangannya sendiri ?
7. Periksalah Semua Catatan Keuangan dengan Cermat
Jangan pernah mau rugi. Kerugian bukan hanya membuat uang semakin berkurang tetapi juga menggerus kekuatan mental. Apapun yang terjadi hindarkanlah kerugian. Kalau memang itu terjadi juga, berusahalah dua kali lebih keras untuk mendapatkan penggantinya.
Asal percaya aja berarti kelalaian. Orang tidak bisa memenangi persaingan bisnis baru dengan menggunakan strategi yang lama. Ujilah senantiasa sistem kerja dan keuangan yang anda terapkan. Kalau perlu ubahlah segera sehingga memberi kepastian bahwa anda aman secara finansial.
8. Bedakanlah yang Baik dari yang Jahat
Si kikir tak akan pernah menjadi lebih kaya karena orang lain akan membalas sikap kikirnya. Mereka yang sungguh-sungguh kaya cenderung akan memaksimalkan penghasilannya daripada mengurangi pengeluaran yang wajib dikeluarkannya.
Keberadaan seorang pengusaha ditentukan oleh bagaimana ia merespons perubahan yang sudah muncul maupun belum kelihatan. Setiap orang bisa mempelajari bagaimana sebuah perubahan datang, tetapi tidak bisa mengambil keuntungan darinya tanpa kepedulian dan adaptasi.
9. Kendalikanlah Sediaan dengan Sistematis
Satu-satunya yang menjamin rasa aman di dunia ini adalah pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. Tanpa tiga hal tersebut kekayaan dan modal yang sekarang ada ditangan akan cepat terkikis habis.
Produk yang bestseller hari ini belum tentu laku tahun depan. Bisnis yang hanya mengandalkan produk lamanya hampir pasti akan tersingkir. Persaingan yang keras didunia bisnis dewasa ini menyebabkan siklus hidup sebuah produk menjadi semakin pendek.
10. Adillah dan Tidak Pilih Kasih terhadap Karyawan
Kekayaan dan kemakmuran yang bertahan lama adalah konsekuensi dari cara berpikir, karakter, dan mental. lakukan segala sesuatu yang terbaik yang wajar diterima oleh karyawan untuk membesarkan hatinya, menumbuhkan harapannya, menerangi kreativitasnya, dan membakar semangat kerjanya dalam kebersmaan.
Berilah hadiah karena kesetiaan dan prestasi yang mereka tunjukkan. Jangan hanya pandai menuntut karyawan, sebab akan tiba juga gilirannya bagi pemilik perusahaan untuk membayar kesalahannya dengan harga yang jauh lebih besar di saat-saat yang tidak mereka duga.
11. Periksalah dengan Cermat Semua Nota Pengeluaran dan Pemasukan
Bedakan antara tujuan produktif dengan konsumtif, keuangan perusahaan dan keuangan rumah tangga. Mereka yang sukses pada umumnya cenderung mengarahkan uangnya pada tujuan-tujuan produktif dan memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan secukupnya.
Luangkan waktu untuk menghitung detail pengeluaran. Dan anda akan terkejut melihat banyaknya pos yang perlu dipangkas. Bukankah kebocoran setetes demi setetes akan membuang bergalon-galon air ?
Semakin besar sukses yang diraih, semakin mudah pula dihancurkan olehnya. Banyak orang yang pada awalnya berhasil kemudian hancur karena tidak siap menerima keberhasilannya dan menjadi lengah.
12. Periksalah Dagangan Sebelum Diterima
Jangan mudah dikelabui seseorang. Disiplin artinya mengerjakan sesuatu dengan cara yang benar dan terus-menerus. Periksa dan uji sendiri kebenaran mutu barang yang hendak dijual sebab bisnis adalah soal hidup dan mati. Sebagaimana orang yang hendak maju perang harus tahu senjata apa yang dimiliki dan diandalkan untuk memenangkan peperangan itu, demikian pula dalam bisnis.
13. Kajilah dengan Teliti Setiap Perjanjian
Perbuatan ingkar yang dilakukan sekali akan mencoreng kening seumur hidup. Buatlah kesepakatan yang jelas perihal jatuh tempo, hak dan kewajiban setiap kali membuat perjanjian agar tak seorangpun merasa dirugikan. Banyak orang yang sering melakukan kesalahan yang tidak perlu karena ceroboh dan menggampangkan segala sesuatu. Bertindak lebih dahulu berpikir kemudian. Akibatnya terjadi pemborosan modal dan kekecewaan pelanggan.
Untuk menjadi orang yang berhasil dalam bisnis kerja keras saja tidak cukup. Kerja keras harus diimbangi kecerdasan dalam menemukan dan membedakan hal-hal yang menguntungkan atau merugikan, kecepatan dalam mengambil keputusan, tingkat ketelitian serta akurasi yang tinggi.
14. Bijaksanalah dan Jujur dalam Usaha
Kebijaksanaan datang bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan. Orang yang bijaksana penuh dengan pertimbangan, bersahaja, dan tidak mendua hatinya. Ia mengerti apa yang harus dihadapinya dan tak akan melarikan diri. Berapa banyak pengusaha yang rela rugi uang besar hanya demi sportivitas ?
jadi, pastikan diri anda sebagai pemain bisnis yang tidak tercela. Ketahuilah apa, berapa, dan dimana harta benda kita. Belajar terus dan jangan bosan memperbaharui pengetahuan. Bukan apa yang anda tahu tetapi apa yang anda tidak tahu, itulah yang berpotensi menghancurkan. Kontrol keuangan anda. Sekalipun anda sudah mempercayai seseorang, haruslah selalu melakukan pengawasan dan pengendalian agar orang anda tidak menganggap anda lengah.
15. Tunjukanlah Rasa Tanggung Jawab
Sekalian orang wajib tahu bagaimana harus hidup dan mengisi kehidupan ini agar hidupnya menjadi berarti dan berharga. Orang-orang yang sukses umumnya memiliki kesamaan karakter, yaitu mengetahui tujuan hidup mereka, mempunyai strategi, aksi terencana dan tekad baja untuk mencapainya.
Atur dan perhatikanlah pembagian tugas dengan jelas. Banyak perusahaan berjalan tidak efisien dan efektif karena pembagian tugas yang tumpang tindih. Pengusaha yang hanya mengandalkan modal sebagai daya saing akan cepat tersisih dari kompetisi. Sebaliknya bisnis yang didasari manajemen yang tepat serta kemampuan memahami karakter orang, mulai dari karyawan, pemasok barang, hingga pelanggan akan bertahan menghadapi tantangan. Bagi pelanggan, soal harga sesungguhnya hanya salah satu pertimbangan saja.
16. Bersikaplah Tenang dan Penuh Percaya Diri
Orang dewasa menyadari bahwa segala sesuatu ada konsekuensinya. Pikirkanlah lebih dahulu sebelum bertindak. Alokasikan modal sedemikian rupa sehingga memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Rencana yang terukur akan menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat.
Demikianlah tentang Rahasia Sukses Bisnis Orang Tionghoa, semoga bermanfaat.
Sumber Tulisan :
Thomas Liem Tjoe, 2008, Rahasia Sukses Bisnis Etnis Tionghoa, Cetakan Ketiga, Media Pressindo, Yogyakarta.