Sterilisasi Uap Panas Tekanan Tinggi (Autoklaf) Alat Kedokteran Gigi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Sterilisasi Uap Panas Tekanan Tinggi (Autoklaf) Alat Kedokteran Gigi
Sterilisasi yang efisien dapat diperoleh dengan menggunakan uap panas pada temperature lebih tinggi dalam bentuk uap panas saturasi bertekanan. Metode uap panas adalah cara sterilisasi instrumen secara fisik yang paling tua dan paling dapat diterima. 
Pada penerapan yang biasa autoklaf digunakan untuk tujuan sterilisasi, temperature 1210C diaplikasikan selama 15-20 menit. Kondisi ini akan memberikan tekanan uap sebesar 15 pound. Pemanjanan langsung terhadap uap saturasi pada 1210C selama 10 menit, normalnya dapat merusak semua bentuk kehidupan mikrobial.
Pada autoklaf dengan tekanan vakum yang tinggi, udara pertama-tama dievakuasi dan kemudian dimasukkan, sedangkan pada autoklaf dengan pergeseran ke bawah udara langsung diganti dengan uap. Instrumen yang tidak terbungkus dapat disterilkan dalam waktu 3 menit pada suhu 1340C atau dalam waktu 15 menit pada suhu 1210C. instrumen yang dibungkus dapat ditambahkan waktu selama lima menit dan instrumen tersebut dapat dibungkus dengan kain muslin, kertas, nilon, aluminium foil atau plastik yang dapat menyalurkan (permeable) uap. Instrumen yang dibungkus pada saat penyimpanan dan dibawa dalam kondisi steril, dapat digunakan autoklaf vakum yang besar. 
Peralatan seperti ini biasanya hanya tersedia di rumah sakit, tetapi untuk instrumen yang tidak terbungkus biasanya sudah cukup bila digunakan autoklaf yang sederhana, peralatan ini biasanya dipasarkan dalam ukuran kecil yang cocok digunakan untuk praktik dokter gigi.
Sterilisasi dengan menggunakan uap panas atau autoklaf mempunyai beberapa keuntungan dan kekurangan. Keuntungan penggunaan autoklaf adalah waktu putaran yang singkat, penetrasi yang baik dan kisaran lingkup bahan yang luas yang dapat diproses tanpa terjadi kerusakan. Adapun kekurangannya adalah korosi dari instrumen baja karbon yang tidak terlindungi, tumpulnya ujung potong yang tidak terlindungi, kemasan tetap basah pada akhir putaran serta dapat merusak bahan yang peka terhadap panas.

Sumber Pustaka :
Sunoto RI. Tindakan Pencegahan Penularan Penyakit Infeksi pada Praktek Dokter Gigi. Jurnal PDGI, 55th ed. 2004;12:302-11.
Cottone JA, Terezhalmy, G.T. dan Mounari, J.A. Mengendalikan Penyebaran Infeksi pada Praktek Dokter Gigi (terj). Cetakan 1. Jakarta: Widya Medika; 2000.

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :