Sterilisasi Panas Kering (Dry Heat Sterilization) Alat Kedokteran Gigi
Sterilisasi pemanasan kering yaitu mensterilkan alat dengan menggunakan oven dengan panas yang tinggi, misalnya alat dari logam yang tajam, alat dari kaca yang tahan terhadap panas. Sterilisator pemanasan kering dapat juga digunakan untuk mensterilkan Instrumen endodonti dan dressing endodonti.
Sterilisaasi oven dengan mengalirkan udara kering kurang efisien sebagai konduktor panas dari pada uap panas pada temperature yang sama, sehingga diperlukan temparetur yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan autoklaf untuk sterilisasi. Suhu yang dianjurkan adalah mempertahankan pada temperature 1600C selama 2 jam. Pemajanan selama 1 jam dengan temperature 1700C juga efektif.
Banyak dokter gigi atau tempat-tempat praktik gigi lebih suka menggunakan sterilisator pemanasan kering di praktiknya, karena dapat mempertahankan ketajaman ujung alat dari Instrumen bedah, tidak berkarat atau korosi serta efektif dan aman untuk sterilisasi Instrumen logam.
Dengan temperature yang tinggi dapat merusak bahan karet dan bahan dasar plastic, melelehkan solder dari kebanyakan sendok cetak dan melemahkan beberapa kain, serta mengubah warna kain dan bahan kertas. Pembungkus yang tebal dan lebih besar dari kemasan normal, juga dapat meningkatkan interval waktu yang dibutuhkan untuk mencapai alat steril. Beberapa individu juga menganggap bahwa waktu pemaparan yang lama dari pemanasan kering merupakan suatu kekurangan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa periode sterilisasi 1-2 jam ditambah waktu pendinginan akan menghalangi kelancaran sirkulasi ulang dari instrumen.
Sterilisasi menggunakan oven udara panas membutuhkan suhu yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama, dibandingkan dengan menggunakan autoklaf dalam pemusnahan spora bakteri, oven cenderung membentuk titik-titik panas dan dingin didalamnya, yang mengakibatkan ada beberapa instrumen tertentu yang tidak mencapai suhu yang diperlukan. Sementara ada instrumen yang menerima panas lebih besar dari yang seharusnya, sehingga dapat menyebabkan kerusakan instrumen.
References :
Association BM. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang (terj). Jakarta: EGC; 1993.
Cottone JA, Terezhalmy, G.T. dan Mounari, J.A. Mengendalikan Penyebaran Infeksi pada Praktek Dokter Gigi (terj). Cetakan 1. Jakarta: Widya Medika; 2000.
Peterson S. Clinical Dental Hygiene. Saint Louis: CV. Mosby Company; 1972.
Triratnawati A, Suci, E.S.T, dan Lamsudin, R. Pengukuran Pengetahuan dan Tindakan Mahasiswa Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Timbulnya AIDS di Yogyakarta. Yogyakarta: Tim Epidemiologi Klinik dan Biostatistik Fakultas Kedokteran UGM; 1992.
Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan RI; 1995.