Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi:
1. Faktor kuman
Bila mikroorganisme yang berkontaminasi pada alat banyak berkurang oleh karena pembersihan, maka sterilisasi hanya memerlukan waktu kontak yang relatif singkat.
Keadaan alamiah mikroorganisme pada spesies yang berbeda mempunyai kepekaan terhadap panas atau zat kimia yang berlainan pula. Perbedaan paling jelas ialah diantara sel vegetatif dengan endospora bakteri dimana lingkungan dapat meningkatkan atau menurunkan daya kerja zat kimia tersebut.
2. Faktor penularan penyakit
Dalam pengendalian penyebaran infeksi, tindakan yang harus dilakukan adalah memutuskan mata rantai proses penularan penyakit, yang dikenal dengan istilah “circulair chain of the infectious process”, yaitu : a) Penyebab (causative agent) merupakan mata rantai pertama yang harus dimusnahkan, biasanya penyebab penyakit menular ini adalah mikroorganisme baik kuman, virus, jamur dan sebagainya, untuk memusnahkannya dapat dilakukan dengan sterilisasi.
b) Penampung (reservoir) merupakan tempat-tempat mikroorganisme hidup dan berkembang biak, maka untuk mematahkan mata rantai harus selalu dijaga kebersihan ruangan, lingkungan serta alat-alat yang dipergunakan di tempat perawatan, selain itu operator harus selalu menyadari bahwa setiap pasien mungkin merupakan pembawa dan sumber infeksi.
c) Pintu keluar (portal of exit) yaitu rute atau jalur yang dilalui kuman-kuman pathogen meninggalkan tubuh manusia.
d) Pemindahan (mode of transfer) adalah penularan bibit penyakit yang dapat terjadi dengan berbagai cara diantaranya melalui udara, sentuhan badan atau melalui peralatan.
e) Pintu masuk (portal of entry) yaitu masuknya kuman-kuman pathogen ke tubuh manusia, dapat melalui saluran pencernaan, saluran pernapasan, kulit dan selaput lender.
f) Kerentanan penerima (susceptible host) mata rantai ini sukar dipatahkan karena tergantung pada daya tahan dan kesehatan perorangan.
3. Faktor pelaksana
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor pelaksana antara lain: hygiene pribadi dan hygiene tangan yang baik. Faktor pelaksanaan meliputi kebersihan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pelaksana selalu berpenampilan rapih, memakai baju pelindung dan masker serta memperhatikan kebersihan tangan untuk menghindari pemindahan kuman ke pasien atau sebaliknya (Sudianto KF. Modul Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan Gigi. Akademi Kesehatan Gigi. Surabaya; 2000).