Mahasiswa masuk dalam Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy) bukan masuk kategori Pendidikan Anak-Anak (Pedagogy) sehingga dalam pembelajarannya tidak dapat disamakan dengan anak-anak. Tujuan utama dari pendidikan mahasiswa sebagai orang dewasa adalah untuk membantu setiap mahasiswa sebagai orang dewasa, untuk mengembangkan diri melalui pendidikan.
Tidak ada satu sistem pendidikan orang dewasa yang dapat memenuhi semua kebutuhan belajar dan keinginan mahasiswa. Sekalipun demikian tidak tertutup kemungkinan usaha-usaha untuk membantu setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensi atau kemampuan yang mereka miliki sebaik mungkin.
Melalui pendidikan orang dewasa (Andragogy), dosen diharapkan mampu mendorong perkembangan mahasiswa ke arah tiga hal, yaitu :
1. Membangkitkan semangat mahasiswa.
2. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar dapat berbuat seperti yang diperbuat orang lain.
3. Memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menolak atau menerima hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan mereka.
Pencapaian ketiga aspek ini mengacu pada pencapaian rasa percaya diri dan kemampuan hidup mandiri sesuai dengan status seseorang dalam masyarakat. Ketiga aspek tersebut membebaskan orang dari kebodohan agar tidak diperlakukan sebagai robot yang pasif dan yang hanya melaksanakan perintah tanpa berpikir.
Sebaliknya mahasiswa diharapkan menjadi manusia kreatif, sensitif, sadar, dan menjadi anggota masyarakat yang berperan aktif dalam proses pembangunan. Ketiga aspek tersebut merupakan bekal pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang menjadi tujuan akhir pendidikan orang dewasa yang diselenggarakan oleh berbagai istitusi. Ketiga aspek itu adalah tujuan akhir dari suatu pendidikan di lembaga Pendidikan Tinggi.
Sumber Tuisan Dari :
Paulina Pannen dan Ida Malati Sadjati, 2006, Buku Acuan, Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.