Hipoplasia Email - Dental Fluorosis awalnya ditandai adanya bercak-bercak pada email sampai dengan terjadinya lubang-lubang didataran labial, yang umumnya disertai dengan perubahan warna. Karena itu penanggulangannya juga harus disesuaikan dengan keparahan keadaannya, dan sering juga disertai perbaikan warna terlebih dahulu.
Goldstein dan Feiman menganjurkan pemutihan yang dimulai dengan etsa asam fosfat 35% selama 5-10 menit, dan diulang beberapa kali. Selanjutnya permukaan email diasah dengan disk halus, dan pengulasan superoksol lagi serta pemanasan dengan lampu pemutih selama 5 menit sejauh 13 inci dari gigi.
Tindakan aplikasi dengan superoksol, pengasahan, dan ulasan bahan pemutih serta pemanasannya dapat diulang sampai warna yang dikehendaki. Akhirnya permukaan gigi disemprot dengan natrium hipoklorit 5,25% untuk menetralisasi dan disemprot air hangat. Jika kelainan sudah disertai adanya lubang, selanjutnya dapat dilakukan penumpatan.
Untuk keperluan yang sama Belkhir dan Douki menggunakan HCl 12 % sesudah gigi dibersihkan dan dipoles. Kemudian disemprot air, dehidrasi dengan alkohol 95%, dan diulas NaOCl 5,25% selama 5 menit. Pada tahap ini permukaan gigi yang berubah warna dikerok dengan sonde atau ekskavator yang tajam dan kemudian dicuci kembali. Akhirnya lekukan-lekukan yang ada ditumpat dengan resin komposit.
Grosssman dkk dan Goldstein dkk menganjurkan pemutihan gigi yang mengalami fluorosis dengan larutan Mclnnes yang terdiri atas satu bagian dietil-eter, 5 bagian asam hidroklorik 36%, dan 5 bagian hidrogen peroksida. Menurut Baumgartner dkk, larutan ini tidak menimbulkan dampak reaksi yang parah terhadap jaringan pulpa. Sedang cara yang dianjurkan oleh Goldstein dkk adalah pengulasan gigi dengan larutan Mclnnes selama 5 menit dan pengasahan gigi yang dapat di ulang beberapa kali, dibilas air, dan diulas dengan fluor.
Pada semua tindakan pengulasan gigi dengan bahan-bahan kimia, proteksi gigi tidak boleh dilupakan, yang sebaiknya dilakukan dengan rubber dam. Hal ini karena umumnya bahan-bahan tersebut sangat kaustis dan dapat mengiritasi jaringan lunak.
Sumber Tulisan :
E.H. Sundoro, Lingkup Perawatan Konservasi Gigi dalam Bidang Kedokteran Gigi Estetik, Jurnal PDGI, Journal of The Indonesian Dental Association, Tahun 46 Nomor 2, Agustus 1997.