Banyak pakar telah menulis tentang Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy) dan Pendidikan Anak-Anak (Pedagogy) dan membuat banyak rumusan-rumusan mengenai hal itu sesuai dengan persepsi mereka masing-masing. Pada umumnya para ahli pendidikan memandang pendidikan orang dewasa sebagai salah satu bentuk pendidikan yang pada hakikatnya berbeda dengan konsep pendidikan anak-anak disekolah.
Pendidikan orang dewasa mulai diorganisasikan secara sistematis sekitar tahun 1920. Pada saat itu pendidikan dirumuskan sebagai suatu proses yang menimbulkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat. Belajar bagi orang dewasa adalah bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk selalu bertanya dan mencari jawaban.
Pendidikan orang dewasa (Andragogy) berbeda dengan pendidikan ana-anak (Pedagogy). Pendidikan anak-anak akan berlangsung dalam bentuk asimilasi, identifikasi, dan peniruan. Pendidikan anak-anak adalah proses pemberian dasar-dasar pengetahuan, pembentukan sikap mental dan moral serta pendidikan kewarganegaraan. Sedangkan pendidikan orang dewasa lebih menitikberatkan pada peningkatan kehidpan mereka, memberikan keterampilan dan kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang mereka alami dalam hidup mereka dan dalam masyarakat.
Kata “Andragogy” berasal dari bahasa Yunani aner atau andr yang berarti orang (bukan anak) dan agogus berarti mengarahkan diri. Dengan demikian hasil pendidikan orang dewasa adalah lulusan (orang dewasa) sebagai sasaran pendidikan yang dapat mengarahkan diri sendiri dan menjadi guru untuk dirinya sendiri.
Pendidikan orang dewasa adalah proses ketika seseorang, dalam waktu tertentu, mengikuti pendidikan secara teratur berdasarkan pada kebutuhannya untuk memecahkan masalah diri sendiri atau masyarakat karena adanya perubahan-perubahan informasi, pengetahuan, atau keterampilan, penghayatan dan sikap. Pengertian Andragogy atau Pendidikan Orang Dewasa menurut Unesco (1976) adalah proses pendidikan yang diorganisasikan isinya, tingkatannya dan metodenya secara formal maupun non formal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, mendapatkan keterampilan, dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga pembangun yang mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial dan budaya.
Perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa mempunyai implikasi yang penting pada proses belajar mengajar. Jika dilihat dari usia, yang berumur dibawah 16 tahun dikategorikan sebagai anak-anak, sementara yang dikategorikan sebagai orang dewasa adalah yang berumur diatasnya.
Sumber Tulisan :
Paulina Pannen dan Ida Malati Sadjati, 2006, Buku Acuan, Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.