Menurut sumbernya data penelitian digolongkan sebagai Data Primer dan Data Sekunder. Pengertian Data Primer atau Definisi Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut juga dengan Data Tangan Pertama.
Pengertian Data Sekunder atau Definisi Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data primer dan data sekunder, dapat pula digolongkan menurut jenisnya sebagai data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa kategori-kategori.
Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Tujuan untuk mengetahui (goal of knowing) haruslah dicapai dengan menggunakan metode atau cara-cara yang efisien dan akurat. Data tangan pertama atau data primer biasanya diperoleh melalui observasi (dalam arti luas) yang bersifat langsung sehingga akurasinya lebih tinggi akan tetapi seringkali tidak efisien karena untuk memperolehnya diperlukan sumber daya yang lebih besar. Sebaliknya, data tangan kedua atau data sekunder yang biasanya diperoleh dari otorita atau pihak yang berwenang, mempunyai efisiensi yang tinggi akan tetapi kadang-kadang kurang akurat.
Para peneliti perlu mempertimbangkan rasio akurasi-efisiensi dalam penentuan metode pengambilan datanya. Artinya, ia perlu tahu kapan harus mengorbankan akurasi demi efisiensi dan kapan harus mengorbankan efisiensi demi akurasi. Untuk itu perlu pula mempertimbangkan penggunaan sumber ganda untuk meningkatkan reliabilitas informasi yang diperoleh dari sumber sekunder. Peneliti juga perlu memperhatikan aspek signifikansi data bagi penelitiannya. Untuk data yang peranannya tidak begitu penting (trivial significance) umumnya peneliti akan bersedia mengurbankan segi akurasi demi mencapai efisiensi. Selain penggunaan sumber ganda, guna menghindarkan dilema akurasi-efisiensi, peneliti dapat kembali kepada penelaahan literatur dan berusaha memperoleh otoritas yang dapat dipercaya.
Sumber Tulisan :
Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Cetakan V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.