Mengapa Gigi Susu Harus Dirawat, sumber : Liane Andajani T, Jurnal PDGI, Edisi Nomor 1, Tahun Ke-50 Mei 2000.
Banyak orang tua mengira bahwa gigi susu atau sering juga disebut sebagai gigi sulung tidak perlu dirawat. Mereka berpendapat bahwa gigi sulung tidak lama ada dalam mulut dan pada saatnya akan diganti dengan gigi tetap atau gigi permanen yang lebih kuat dan lebih besar. Mereka tidak tahu bahwa cukup banyak akibat yang dapat terjadi bila gigi sulung atau gigi susu tidak dirawat dengan baik. Pengaruhnya cukup besar terhadap perkembangan gigi tetap, pertumbuhan dan perkembangan rahang, kesehatan umum anak tersebut dan juga dapat mempengaruhi kepribadian dan psikologis penderita.
Gigi sulung atau gigi susu harus dipertahankan sampai saat eksfoliasi normal karena alasan sebagai berikut (Kennedy,1976) :
1. Mempertahankan lengkung rahang.
2. Mempertahankan kesehatan dalam mulut.
3. Mencegah dan menghilangkan rasa sakit.
4. Mempertahankan dan memperbaiki penampilan.
Penjelasannya sebagai berikut :
Mempertahankan Lengkung Rahang
Kehilangan dini gigi sulung adalah penyebab lokal terjadinya maloklusi. Gigi sulung harus tetap dirawat dan dipertahankan karena merupakan space maintainer yang paling baik. Meskipun mempertahankan gigi sulung sampai saatnya tanggal tidak menjamin tidak terjadinya maloklusi tetapi yang pasti dapat mengurangi parahnya maloklusi. Kehilangan dini gigi molar sulung lebih parah akibatnya dari kehilangan dini gigi insisivus sulung. Kehilangan gigi sulung makin dini makin parah akibatnya. Contohnya, kehilangan dini gigi molar kedua sulung umur tiga tahun lebih parah dari kehilangan gigi yang sama umur delapan tahun.
Lokasi gigi yang tanggal dinipun mempunyai pengaruh yang besar. Bila gigi sulung tanggal dini, gigi di sebelahnya akan mengisi tempat yang belum ditempati gigi pengganti. Gigi lawan juga dapat mengisi tempat yang kosong. Bila saatnya gigi pengganti akan erupsi akan kekurangan ruang sehingga tumbuhnya akan terhambat dan tidak pada lengkung rahang gigi yang seharusnya. Pergeseran gigipun dapat terjadi karena adanya karies dipermukaan proksimal (mesial dan/atau distal). Bila gigi yang berlubang itu tidak dirawat, maka gigi sebelahnya dapat bergeser mengisi ruang yang terjadi karena gigi berlubang. Kehilangan gigi anterior selain dapat menyebabkan pergeseran gigi sebelahnya juga dapat mempengaruhi penampilan.
Mempertahankan Kesehatan Gigi
Menurut teori Miller, mikroorganisme Laktobasillus acidophilus dan Streptococcus mutans, berhubungan erat dengan proses karies gigi. Telah dibuktikan bahwa dengan melakukan penambalan pada gigi yang karies maka jumlah kuman dalam mulut berkurang (Elliot cit. Kennedy, 1976). Anak yang mempunyai sedikit gigi yang karies jumlah kuman yang ada didalam mulutnya sedikit. Mengurangi jumlah gigi yang berlubang (dengan merawatnya) juga akan mengurangi jumlah gigi tetap yang karies. Nikiforuk dan Pulver (1969 cit. Kennedy, 1976) menyatakan bahwa ada unsur perpindahan mikroorganisme, kuman yang ada pada gigi sulung yang tidak terrawat merupakan sebagaian penyebab karies pada gigi tetap.
Merawat gigi yang karies akan memberi efek yang baik. Contohnya, orang tua sering mengeluh anaknya tidak mempunyai nafsu makan. Dokter sering memberikan tonic atau obat nafsu makan, sebenarnya masalahnya terletak pada gigi yang karies. Anak tidak mau makan karena setiap kali dia mengunyah akan terasa sakit, atau ada makanan yang terselip, sehingga penderita hanya mau makan makanan yang lunak saja. Bila gigi mereka yang karies dirawat, mereka bisa menikmati segala jenis makanan termasuk sayuran dan buah. Dengan gizi yang baik, pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi lebih baik sehingga seluruh penghidupannya akan lebih baik.
Mencegah dan Menghilangkan Rasa Sakit
Dilihat dari sudut penderita, orang tua maupun dokter gigi mencegah rasa sakit lebih mudah daripada mengobati. Masalah yang harus dihadapi dokter gigi sehari-hari adalah penderita datang dalam keadaan sakit. Merawat pasien anak lebih sulit dari orang dewasa dan anak yang sakit ini bisa kurang tidur, kurang istirahat dan adanya rasa sakit mempersulit perawatan penderita. Dokter gigi harus menghadapi pasien yang sedang dalam keadaan tidak menyenangkan. Pengalaman ke dokter gigi yang buruk ini dapat mempengaruhi pendapat penderita tentang berobat ke dokter gigi seumur hidupnya. Mencegah rasa sakit paling penting. bila karies terdiagnosa dini perawatannya lebih mudah, sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Mempertahankan dan Memperbaiki Penampilan
Setiap individu mempunyai pendapat sendiri mengenai giginya untuk penampilan maupun fungsinya, sehingga kita tidak yakin pendapat seseorang mengenai giginya. Orang tua pasti menghargai restorasi gigi anterior atau perawatan orthodonti karena alasan estetik. Anak mulai memperhatikan penampilannya sejak dapat bersosialisasi. Mereka ingin seperti temannya dan tidak mau dikritik oleh temannya. Bila mereka dicemooh oleh teman karena giginya, dapat terjadi trauma psikologis. Pada anak yang sudah sekolah dapat menyatakan pendapatnya sendiri. Anak yang masih kecil sangat tergantung pada pengaruh orang tuanya.