Manfaat dan Kandungan Sirih Merah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Klasifikasi dan Ciri-Ciri Sirih Merah, Kandungan Sirih Merah dan Manfaat Sirih Merah
Klasifikasi tanaman sirih merah adalah :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopida
Order : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper crocatum
Sirih merah adalah tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap (Manoi, 2007).
Tanaman ini diketahui tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, seperti di lingkungan Keraton Yogyakarta dan di lereng Merapi sebelah timur, serta di Papua, Jawa Barat, Aceh dan beberapa daerah lainnya. Tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar (Sudewo, 2005).
Tanaman sirih merah tergolong langka, karena tidak tumbuh disetiap tempat atau daerah. Sirih merah tidak dapat tumbuh di daerah panas, di tempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari batangnya cepat mengering, warna merah daunnya bisa menjadi pudar, buram, dan kurang menarik. Tanaman sirih merah akan tumbuh baik jika mendapatkan 60-70 % cahaya matahari (Sudewo, 2005).
Sirih merah dapat tumbuh di tempat teduh, dengan tumbuh ditempat teduh daunnya akan melebar. Warna merah marun yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk, yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir. Seperti sirih hijau, rasa sirih merahpun rasanya pahit getir namun aromanya lebih wangi (Waldan, 2008).
Kandungan Daun Sirih Merah
Kandungan kimia tanaman daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Di samping itu memiliki effek antiseptik, analgetik, mempertahankan kekebalan tubuh, penghilang bengkak serta mampu mengatasi radang pada gusi, hidung berdarah, dan batuk berdarah (Sudewo, 2005).
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada (Manoi, 2007).
Kegunaan Daun Sirih Merah
Daun sirih merah bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia terutama pada kesehatan gigi dan mulut, antara lain: menghilangkan bau mulut, mengobati gusi berdarah (radang pada gusi), obat sariawan, radang pada tenggorokan, gigi berlubang, dan penghilang bengkak (Sudewo, 2005).
Selain itu efek zat aktif yang terkandung dalam daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir, serta memiliki efek pencegahan, antikejang, antidiare, dan mempertahankan kekebalan tubuh. Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian secara tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lainnya mampu membasmi aneka penyakit, seperti diabetes millitus, peradangan akut pada organ tubuh tertentu, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan kanker rahim, leukimia, TBC, radang pada lever (hepatitis), ambeien, jantung koroner, darah tingggi, dan asam urat (Sudewo, 2005).
Daun sirih merah banyak mengandung senyawa kimia, oleh karena itu daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga dapat digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin untuk mengobati sakit perut (Manoi, 2007).
Sumber :
Manoi, F., 2007, Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Tradisional, balittro.litbang.deptan.go.id
Sudewo, B., 2005, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, Agro Media Pustaka, Jakarta
Waldan, Noverita K., 2008, Sirih Pembawa Bahagia, langitlangit.com

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :