Sejak hampir seabad yang lalu dibidang kedokteran timbul kebutuhan untuk mencoba memahami faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola penyebaran penyakit (epidemiologi) dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Maka dikembangkanlah Sosiologi Kedokteran adalah ilmu yang mencakup studi tentang faktor-faktor dalam etiologi atau penyebab, prevalensi atau banyaknya dan interpretasi atau penafsiran dari penyakit, tentang profesi kedokteran itu sendiri serta hubungan dokter dengan masyarakat umum.
Dalam perkembangan selanjutnya terbukti bahwa upaya penanggulangan penyakit masyarakat tidaklah hanya merupakan tanggung jawab profesi kedokteran saja, melainkan tanggung jawab bersama para petugas kesehatan. Selain itu pendekatan terhadap masalah kesehatan masyarakat pun diperluas, dari penyakit menjadi kesehatan.
Sejalan dengan perkembangan tersebut maka timbul pula Sosiologi Kesehatan yang lebih luas daripada sosiologi kedokteran. Selain topik-topik dalam sosiologi kedokteran, sosiologi kesehatan membahas pula perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi antar petugas kesehatan dan antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Sosiologi Kesehatan ini dipelajari dan dikembangkan oleh ahli sosiologi yang mengkhususkan diri pada bidang kesehatan, maupun oleh dokter-dokter yang meluaskan cakrawala ilmunya ke bidang sosiologi. Banyak istilah atau konsep sosiologi yang dimasukkan dalam terminologi kedokteran, terutama untuk digunakan dalam studi-studi epidemiologi, seperti misalnya masyarakat, struktur sosial, masalah sosial, peran, sosialisasi, kepercayaan, norma, survei sosial, dan sebagainya.