Anak-anak cerdas memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mengingat keterbatasan pengetahuannya, anak akan memenuhi rasa ingin tahunya dengan bertanya pada orang lain yang ada disekitarnya.
Orang tua atau orang dewasa yang ditanya anak diharapkan dapat memberikan jawaban yang benar. Hindari memberikan jawaban asal-asal atau berbohong. Hal itu harus diperhatikan sebab setiap jawaban yang diterima akan direkam di otak anak. Hasil rekaman itu sewaktu-waktu akan dilontarkan saat anak mendapat masalah yang sama.
Pertanyaan dari anak cerdas biasanya datang secara tiba-tiba. Orang tua tak perlu panik menjelaskan. Kalau pada saat itu orang tua belum mampu memberikan jawaban, jelaskan apa adanya. Janjikan bahwa anda akan memberikan jawaban yang betul esok hari. Yang penting, jangan memberikan jawaban asal-asalan. Sebab anak akan menerima informasi yang asal-asalan juga.
Rasa ingin tahu anak biasanya disertai perilaku coba-coba. Inilah sebabnya sering ditemukan anak berbuat salah. Hal ini sangat wajar. Semua itu sebetulnya karena anak ingin memenuhi rasa ingin tahunya. Ketika mengetahui anak berbuat salah, segera tegur dan beritahu bagaimana yang benar.
Jangan sekali-kali anak dimarahi atau ditakut-takuti. Sayangnya banyak orang tua melakukannya. Misalnya anak memecahkan kaca jendela, kemudian ditakut-takuti akan dimarahi polisi. Bila itu dilakukan, dalam ingatan anak akan terekam sosok polisi itu menakutkan. Ketakutan seperti itu membuat anak menjadi tidak berkembang.
Selain itu, anda perlu memberi kepercayaan pada anak untuk mengatasi masalahnya sendiri. Bila anak mengalami kesulitan, barulah dibantu. Cara ini diharapkan anak terbiasa selalu berusaha menggunakan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dan mampu merangsang daya nalar anak.