12 Subsistem Dalam Pendidikan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Dalam sistem pendidikan, masukan-masukan dari supra sistem diorganisasikan dan dikelola dengan pola tertentu menjadi subsistem yang saling mempunyai hubungan fungsional untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Coombs (dikutip oleh Mudyahardjo, 1992), ada 12 subsistem dalam pendidikan, yaitu :
1. Tujuan
Tujuan menjelaskan tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan. Subsistem tujuan merupakan panduan dan acuan bagi seluruh kegiatan dalam sistem pendidikan.
2. Murid atau Mahasiswa
Murid atau mahasiswa menjelaskan khalayak yang menjadi peserta dalam proses pendidikan; anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
3. Manajemen
Manajemen merupakan segala kegiatan perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan penilaian dalam sistem pendidikan.
4. Struktur dan Jadwal Waktu
Struktur dan jadwal waktu menjelaskan tentang cara pelaksanaan kegiatan dan pengaturan waktu untuk mencapai tujuan.
5. Materi
Materi atau bahan belajar merupakan hal-hal pokok yang perlu disampaikan oleh pengajar dan perlu dipelajari oleh murid atau mahasiswa untuk mencapai keterampilan akhir yang menjadi tujuan pendidikan. Materi ini diatur oleh seperangkat rencana sistematis yang disebut kurikulum. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
6. Tenaga Pengajar dan Pelaksana
Tenaga pengajar dan pelaksana merupakan tenaga kerja yang tersedia di masyarakat. Sebagai subsistem pendidikan, tenaga pengajar dan pelaksana merupakan tenaga penggerak sistem pendidikan yang membantu terciptanya kesempatan belajar dan memperlancar proses pendidikan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
7. Alat Bantu Ajar
Alat bantu belajar bersumber kepada barang-barang hasil produksi masyarakat. Sebagai subsistem pendidikan, alat bantu belajar berfungsi memungkinkan terjadinya proses belajar yang lengkap, menarik dan beragam. 
8. Fasilitas
Fasilitas dapat diartikan secara sempit sebagai kampus yang terdiri dari gedung dan perlengkapannya. Secara luas, fasilitas dapat diartikan sebagai tempat terjadinya proses pendidikan. Sehingga, secara luas, proses pendidikan dapat terjadi dimana saja, tidak hanya dikampus, tetapi juga di berbagai tempat diluar kampus, seperti di rumah, di museum dan lain-lain.
9. Teknologi
Teknologi merupakan cara yang dipergunakan untuk menigkatkan mutu pendidikan dari segi proses maupun keluarannya. Teknologi ini terdiri dari perangkat keras, yaitu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang proses pendidikan yang lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan; dan perangkat lunak, yaitu cara-cara, strategi dan metode yang dirancang secara sistematis untuk menunjang proses pendidikan dan meningkatkan hasil guna proses tersebut.
10. Kendali Mutu
Kendali mutu bersumber kepada sistem nilai yang ada dalam masyarakat dan falsafah hidup bangsa. Sistem nilai dan falsafah bangsa menjadi standar untuk menyeleksi masukan sistem, mengidentifikasi proses yang tepat, dan mengevaluasi hasil sistem pendidikan. Pengendalian kualitas pendidikan berfungsi guna membina peraturan-peraturan pendidikan dan standar pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa.
11. Penelitian
Penelitian merupakan pertanyaan terhadap keefektifan sistem pendidikan sebagaimana diimplementasikan di masyarakat. Penelitian pendidikan menghasilkan informasi untuk memperbaiki pengetahuan dan pengelolaan sistem pendidikan di masyarakat.
12. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan subsistem yang berfungsi melancarkan kelangsungan proses pendidikan. Biaya pendidikan biasanya berasal dari penghasilan masyarakat dan negara. Biaya pendidikan menjadi indikator dan tingkat efisiensi sistem pendidikan.
Sumber Tulisan Dari :
Paulina Pannen, 2006, Pendidikan Sebagai Sistem, Buku Acuan, Program Pekerti, P2P Universitas Negeri Jakarta.

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :