Gempa Bumi merupakan fenomena alam yang sering terjadi di negara Indonesia, kejadian-kejadian gempa bumi sudah sangat sering kita dengar dan kita saksikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Pengertian gempa bumi adalah hentakan dari bumi sehingga menyebabkan tanah berguncang.
Earthquake / Gempa Bumi |
Gempa bumi dengan skala richter kecil mungkin tidak akan menyebabkan kerusakan yang berarti contohnya kalau orang Jawa menyebutnya Lindu. Tetapi sebaliknya jika gempa terjadi dengan skala richter tinggi maka akan menyebabkan kerusakan yang sangat parah. Masih kita ingat terjadinya gempa dengan skala richter tinggi dan pusat gempa didasar laut, mampu menyebabkan terjadinya Tsunami yang begitu dahsyat di Aceh bahkan sampai ke luar negeri.
Berikut ini istilah-istilah yang berhubungan dengan gempa :
1. Skala Richter
Pengertian skala richter adalah logaritma dengan basis 10 dari amplitudo maksimum yang diukur dalam satuan mikrometer dari rekaman gempa bumi. Skala richter ini dicetuskan oleh seorang ahli fisika bernama Charles Richter.
2. Episentrum
Pengertian episentrum adalah suatu titik di permukaan bumi yang menjadi tempat merambatnya getaran gelombang gempa bumi.
3. Hiposentrum
Pengertian hiposentrum adalah titik pusat tempat terjadinya gempa di permukaan bumi.
4. Seismometer
Pengertian seismometer adalah alat pengukur gempa.
5. Seismograf
Pengertian seismograf adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur dan mencatat kekuatan gempa bumi.
6. Seismologi
Pengertian seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.
Jenis-Jenis Gempa Bumi antara lain adalah :
1. Gempa Bumi Tektonik (Tectonic Earthquake)
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang terjadi akibat proses tektonik dalam lapisan kulit bumi yang berupa pergeseran atau pematahan struktur lapisan buatan secara vertikal dan horizontal. Gempa bumi jenis ini sering terjadi di Indonesia contohnya yang terbesar adalah gempa bumi di aceh yang menyebabkan stunami.
2. Gempa Bumi Vulkanik (Vulcanic Earthquake)
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi baik itu terjadi sebelum maupun sesudah terjadinya letusan gunung berapi. Kita patut waspada dengan terjadinya gempa vulkanik ini karena negara kita ini memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif.
3. Gempa Bumi Runtuhan (Fall Earthquake)
Gempa bumi runtuhan ini memiliki goncangan dan getaran yang tidak terlalu besar seperti gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik, karena gempa bumi runtuhan ini penyebabnya adalah runtuhnya masa batuan raksasa dan tanah atau akibat runtuhnya gua-gua yang sangat besar.
Keadaan Gempa dalam Skala Richter adalah sebagai berikut :
a. Kurang dari 2.0 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi tidak terasa karena gempa bumi yang terjadi sangatlah kecil.
b. 2.0 – 2.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa tidak terasa namun demikian gempa bumi ini sudah terekam oleh alat pengukur gempa.
c. 3.0 – 3.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi sudah terasa akan tetapi dampak dari gempa bumi skala ini jarang yang menimbulkan kerusakan pada daerah terjadinya gempa.
d. 4.0 – 4.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi cukup terasa karena biasanya peralatan didalam rumah bergetar, dan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini tidak terlalu berarti.
e. 5.0 – 5.9 Skala Righter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi sangat terasa dan mampu mengakibatkan kerusakan bangunan, namun dampaknya tidak terlalu besar dan luas.
f. 6.0 – 6.9 Skala Righter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi terasa sekali dan dampak kerusakan yang ditimbulkan ini juga cukup besar bahkan radius gempa dapat mencapai jarak hingga 160 kilometer.
g. 7.0 – 7.9 Skala Righter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi juga sangat terasa sekali dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar dengan radius gempa yang lebih luas.
h. 8.0 – 8.9 Skala Righter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi terasa hebat dan dan dampak kerusakannya sangat serius dan radiusnya sampai ratusan mil.
i. 9.0 – 9.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi akan lebih hebat lagi, dan kerusakan akibat gempa juga semakin besar serta radiusnya mencapai ribuan mil.
j. 10.0 – 10.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi terasa luar biasa. Kerusakan yang diakibatkan gempa ini juga luar biasa karena dapat menghancurkan sebuah benua.
k. 11.0 – 11.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi sangat luar biasa, kerusakan akibat gempa ini juga sangat luar biasa karena apaibla gempa dengan skala ini terjadi maka akan terasa sampai separuh bumi.
l. 12.0 – 12.9 Skala Richter : Jika gempa bumi terjadi dalam skala ini maka goncangan dan getaran gempa bumi sudah tidak lagi luar biasa, tetapi sangat dahsyat dan akibat kerusakaannya tidak bisa kita bayangkan lagi, karena seluruh bumi akan merasakan gempa dengan skala ini, bagaimana jadinya dengan daerah yang menjadi pusat gempa, mungkin akan rata tak berbentuk sama sekali.
m. Lebih dari 13.0 Skala Richter : Gempa dengan skala ini jika terjadi kemungkinan kiamat telah tiba, getaran dan goncangannya sudah tidak bisa kita bayangkan lagi. Mungkin saja manusia dan bangunan-bangunan akan terlempar dan terbang seperti kapas.
Sudah cukup panjang lebar saya menjelaskan tentang Macam-Macam Gempa, semoga bermanfaat...Terima kasih.