Cara Mencegah Baby Blues Syndrome
a. Persiapkan Kehamilan dan Persalinan Dengan Baik
Munculnya kecemasan dan rasa tidak percaya diri dapat merawat bayi dengan baik bisa dikurangi kalau ibu mempunyai bekal informasi yang cukup seputar persalinan dan perawatan sesudahnya. Ini bisa di dapat dengan rajin konsultasi ke dokter atau bidan, bertanya pada mereka yang lebih berpengalaman, membaca buku, membaca majalah, membaca tabloid, browsing di internet dan membaca tulisan-tulisan di Zona Prasko ini..he..he..!
b. Berikan ASI
Penelitian membuktikan, ibu yang berhasil memberikan ASI dengan lancar pada bayinya akan terrhindar dari baby blues syindrome. Ini karena saat memberikan ASI, ibu merasa rileks, secara psikologis muncul rasa percaya diri sebagai ibu dan memunculkan bonding / ikatan dengan bayinya.
c. Dukungan Dari Suami dan Keluarga
Sejak masa kehamilan, suami harus memberikan dukungan penuh kepada ibu, istilahnya suami siaga, kapanpun dibutuhkan ia selalu siap sedia. Komitmen ini membuat ibu tidak merasa sendirian menjalani rutinitas barunya. Dukungan dari keluarga lainnya juga menambah ketenangan hati ibu. Dukungan keluarga juga mencegah baby blues syndrome menjadi lebih parah, yang nantinya berkembang menjadi depresi pascamelahirkan.
d. Tidak Melakukan Perubahan Besar Menjelang / Sesaat Setelah Melahirkan
Sebaiknya tidak melakukan perubahan besar dalam hidup menjelang / sesaat setelah melahirkan, seperti pindah rumah, pindah kantor, bahkan memutuskan untuk bercerai, dan sebagainya, karena pergulatan berat ini akan memicu emosi ibu.
e. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Dalam badan yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Itulah mengapa, terapkan pola hidup sehat agar ibu tidak mudah stres. Kalaupun mengalami, stres itu tidak sampai berkembang menjadi lebih berat. Pastikan ibu mendapatkan makanan bergizi, menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan, tidur yang cukup, menjaga pola hidup bersih, dan berolahraga secara teratur (Nakita).
