Cara Menghentikan Kebiasaan Jajan Pada Anak

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Cara Menghentikan Kebiasaan Jajan Pada Anak
Berikut ini tips-nya :
a. Membuat anak terpuaskan atau kenyang di rumah.
Kunci utamanya adalah rasa kenyang. Kalau anak sudah kenyang, kecil kemungkinan ia ingin jajan di luar rumah. Karenanya pastikan jadwal makannya teratur, kalau sudah waktunya makan, jangan tunda-tunda lagi.
b. Sediakan Cemilan Sehat
Anak-anak masih memerlukan makanan selingan di luar makanan utamanya. Orang tua sebaiknya menyediakan cemilan sehat di rumah, seperti puding buatan sendiri, snack gurih, bolu manis, buah potong yang segar, yoghurt yang menyehatkan, dan camilan lain yang variatif serta tampilan yang menarik. 
c. Melatih anak menahan keinginan
Sekalipun teman-temannya jajan dan pemilik toko "menggodanya", ia harus bisa menahan diri. Caranya mudah, berikan batasan kalau tidak membawa uang jajan atau tidak ada mama / papanya, ia tidak boleh jajan atau menerima jajanan dari pemilik toko sekalipun tidak diharuskan untuk membayar. "Adek bisa bilang, nanti tunggu Mama atau Papa datang dulu baru beli". Dengan demikian, ketika ditawari pemilik warung atau siapapun, ia bisa menolak.
d. Memberikan pengertian tentang risiko jajan
Berikan pengertian pada anak dengan bahasa yang sederhana kalau jajanan itu banyak yang tidak sehat karena mengandung pengawet. Jelaskan rasa jajanan yang terlalu manis / asin / gurih bisa membuatnya batuk.
e. Menjadwalkan membeli jajan bersama
Jangan terlalu ketat pada aturan anak tidak boleh jajan sama sekali. Umumnya aturan yang ketat ini malah membuat anak "curi-curi" untuk jajan sendiri. Apalagi bila di lingkungan pergaulannya banyak anak yang jajan. Sebaiknya atur jadwal membeli cemilan bersama keluarga. Di kesempatan ini, orang tua bisa menentukan cemilan mana saja yang boleh dibeli, lalu berikan kebebasan pada anak untuk memilih 2-3 diantaranya dan menyimpannya di rumah. Dengan tersedianya cemilan di rumah, anak tidak perlu membelinya lagi di warung atau toko.
f. Membuat kesepakatan
Bila ada hal yang bisa menggoda keinginan jajan muncul, seperti warung yang terletak di dekat rumah, buat kesepakatan dengan anak. Misalnya, kalau anak tidak membawa uang tapi "nekat" jajan, tawarkan konsekuensi apa yang harus ditanggungnya, semisal mengurangi jam bermain, jam menonton TV, atau tidak ikut ke rumah nenek di akhir pekan.
g. Memberi pemahaman perbedaan diberi dan membeli
Anak terkadang belum dapat membedakan antara diberi dan membeli. Nah, di waktu luang ajak anak berbincang tentang perbedaan ini. Jelaskan padanya kalau diberi itu, baik dia maupun mama / papanya tak perlu mengeluarkan uang sama sekali, contohnya, "Kalau Mama lagi makan kue, terus memotong sedikit untuk Adek, itu namanya diberi karena Adek tidak perlu membayar. Tapi kalau diberi jajan oleh ibu sebelah dan malamnya Mama ditagih itu namanya membeli". (Nakita). 

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :