Studi Pendahuluan Penelitian : Manfaat dan Kegunaan
William Asher berkata : "If man is not aware of what has been learned in history, it is said he is bound to repeat the experiences". Memang benar apa yang dikatakan olehnya. Masalah-masalah pendidikan yang kita dapati sekarang ini bukan seluruhnya masalah baru, atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam keunikan yang lain. Sangat besar manfaatnya bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan.
Prof. Dr. Winarno Surakhmad menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dan langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif.
Didalam mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru orang lain juga masih memasalahkan. Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab permasalahannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.
Dengan mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebuh jelas permasalahannya.
Selanjutnya oleh Prof. Dr. Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Manfaat studi pendahuluan lebih ringkas sebagai berikut :
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
2. Mengetahui dimana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh
3. Mengetahui bagaimana cara memperoleh data atau informasi
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data
5. Mengetahui bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto menambahkan manfaat studi pendahuluan diatas yaitu peneliti menjadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan.
Sumber :
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 36-37