Memakai sepatu berhak tinggi atau high heels memang memberi kesan tubuh lebih seksi. Tapi sebaiknya jangan terlalu sering memakainya, karena high heels juga bisa berdampak buruk. Untuk menyempurnakan penampilan, tidak sedikit perempuan yang suka memakai sepatu berhak tinggi (high heels). Maklum, memakai hak tinggi akan membuat seseorang terlihat lebih tinggi, kaki lebih jenjang dan terlihat seksi.
Pasalnya, ketika memakai high heels, punggung akan tertarik kebelakang, dada membusung, serta pantat terangkat. Pemakaian high heels lebih dari dua jam justru akan berdampak buruk.
Dampak buruk tersebut antara lain :
1. Iritasi dan Penebalan di Telapak Kaki
Iritasi dan penebalan di telapak kaki bisa terjadi dikarenakan pemakaian high heels yang terlalu tinggi dan dalam waktu lebih dari dua jam, karena telapak kaki terus bersinggungan dengan sepatu.
2. Penjepitan Jari Kaki
Ini bisa terjadi bila memakai high heels berujung sempit. bila dilakukan dalam waktu lama, jari-jari kaki bisa membengkok atau mengecil. Penjepitan jari kaki ini akan menyebabkan peredaran darah disekitar kaki menjadi tidak lancar, sehingga mempengaruhi kesehatan kaki.
3. Terkilir
Salah melangkah ketika mengenakan high heels bisa menyebabkan terkilir, terutama didaerah ankle atau pergelangan kaki. Hal itu bisa terjadi, karena ketika memakai high heels, keseimbangan tubuh kurang stabil, sehingga resiko terkilir semakin besar.
Spasme atau kejang otot bisa terjadi akibat pemakaian high heels lebih dari dua jam. Hal itu terjadi karena peredaran darah di daerah kaki kurang lancar, sehingga resiko untuk terjadinya kejang otot sangat besar.
5. Nyeri di Ujung Kaki
High heels biasanya di desain dengan ujung ujung sempit dan runcing. hal itu menyebabkan nyeri di ujung kaki. Rasa nyeri di kaki juga bisa disebabkan oleh lecet akibat memakai high heels terlalu lama.
6. Nyeri Punggung
Nyeri punggung atau low back pain bisa terjadi akibat pemakaian high heels dalam waktu lama. Sebab, punggung harus terus berada dalam posisi tegak dalam waktu yang lama.
7. Otot Betis Kaku
Ketika berjalan, bagian yang berperan adalah lutut, betis dan pergelangan kaki. Semua bagian itu bekerja berkesinambungan. Proses melangkah sendiri dimulai dari lutut, dilanjutkan betis, kemudian pergelangan kaki, dan terakhir telapak kaki untuk menjejak. Tapi yang paling berperan adalah otot-otot betis yang terdiri dari dua bagian yaitu otot betis depan dan otot betis belakang. Otot betis depan yang terdiri atas tibialis anterior, perioneus dan extensor digitorum berfungsi untuk mengangkat kaki. Sedangkan otot betis belakang terdiri atas gastrocnemius dan soleus yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan ke arah belakang. Sayangnya ketika mengenakan high heels, tidak semua otot itu bekerja maksimal. Akibatnya, ada bagian otot yang bekerja ekstra keras, sedangkan otot yang lain kurang bekerja, sehingga betis jadi kaku (Cantiq).